Jokowi Pastikan Trem Otonom Siap Dipakai untuk Tamu HUT RI di IKN
Jokowi menaiki trem tersebut dari depan Istana Negara IKN, menempuh rute yang meliputi beberapa titik penting di kawasan inti pemerintahan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjajal moda transportasi baru yang ramah lingkungan, autonomous rail transit (ART), atau Trem Otonom Nusantara, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8). Dia pun memastikan ART siap beroperasi pada peringatan HUT ke-79 RI di IKN.
"Tadi sudah digunakan. Jadi kalau kita pakai ART ini memang jalan itu harus lebar dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, jadi memang cukup untuk (ART)," kata Jokowi kepada wartawan sebagaiman dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (13/8).
- Ada Jokowi di Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Prabowo-Gibran
- Penjelasan Istana Alasan Jokowi Tak Salami Jenderal Sepuh Try Soetrisno saat HUT TNI
- Jokowi Ogah Buru-Buru Tanda Tangan Keppres Pemindahan Ibu Kota: Pindah Rumah saja Ruwet
- Istana Sebut Jokowi Tak Selalu Berkantor di IKN, Bakal Keliling Daerah
Jokowi menaiki trem tersebut dari depan Istana Negara IKN, menempuh rute yang meliputi beberapa titik penting di kawasan inti pemerintahan. Mulai dari, Grande di depan Istana Negara, melewati Gedung Kemenko 1, lanjut ke Gedung Kemenko 2, melewati Gedung Kemenko 4, melintasi Gedung Kemenko 3 dan kembali ke Grande.
Adapun waktu tempuh menaiki ART saat melintasi rute tersebut sekitar 7 menit. Jokowi menyampaikan bahwa moda transportasi tersebut merupakan komitmen pemerintah menerapkan transportasi berbasis energi hijau di IKN.
"Kita ingin transportasi massal di IKN itu berbasis energi hijau, dan tadi ART-nya itu listrik. Itu yang saya harapkan nanti bisa digunakan di IKN. Selain murah, itu energinya hijau," jelasnya.
Jokowi menilai kota-kota lain di Indonesia juga perlu mempertimbangkan transportasi massal berbasis energi hijau. Khususnya, kota-kota besar seperti Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung.
Menurut dia, biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan ART sebesar Rp74 miliar per unit. Angka ini lebih murah dibandingkan membangun MRT dan LRT sebab ART tidak menggunakan rel.
"Kalau kita pengin kan harganya kira-kira Rp74 miliar per unit. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilonya Rp2,3 triliun. Kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per km," tutur dia.
"Bedanya di situ, ini tidak berbasis rel jadi lebih murah, enggak bangun infrastruktur dasarnya, memakai jalan yang sudah ada," sambung Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi menuturkan tidak semua daerah bisa memakai ART. Sebab, moda transportasi tersebut membutuhkan jalan yang cukup lebar.
"Problemnya sekarang ini hampir di semua kota jalannya kurang lebar, itu masalahnya, jadi tidak semua kota bisa memakai ART," pungkas Jokowi.
Sebagai informasi, trem otonom tersebut merupakan teknologi baru di moda transportasi darat. Trem otonom ini merupakan gabungan sistem dari sistem transportasi light rapid transit (LRT) atau kereta ringan dan autonomous bus.