Jokowi: Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme Harus Kita Antisipasi
Jokowi juga meminta agar seluruh pihak bersinergi. Hal tersebut untuk melakukan terobosan-terobosan baru. Salah satunya dengan membentuk public private partnership.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme. Kondisi tersebut kata dia harus dilakukan agar tidak mengganggu integritas dan stabilitas sistem perekonomian.
"Pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme harus terus kita antisipasi. Kondisi yang mengganggu integritas dan stabilitas sistem perekonomian dan sistem keuangan harus kita mitigasi," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam agenda Koordinasi Tahunan dan Arahan Presiden Republik Indonesia Mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) Tahun 2021 dalam siaran telekonference, Kamis (14/1).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Jokowi mengingatkan TNI-Polri untuk mewaspadai drone perang? Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
"Seperti shadow economi, peningkatan kecelakaan ekonomi, serta cyber crime, dan kejahatan lain yang memanfaatkan teknologi yang paling baru," ungkap Jokowi.
Tidak hanya itu Jokowi juga meminta agar seluruh pihak bersinergi. Hal tersebut untuk melakukan terobosan-terobosan baru. Salah satunya dengan membentuk public private partnership.
"Dengan membentuk public private partnership anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme di Indonesia. Seperti antara lain melalui, Indonesian (Financial) Transaction Report and Analysis Center atau INTRAC," ungkap Jokowi.
Sementara itu, dia meminta agar aparat penegak hukum untuk berkomitmen dan konsisten dalam melakukan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Agar mampu memberikan efek jera kepada pelaku tindak pidana.
"Selain itu optimalkan juga peran satgas daftar terduga teroris dan organisasi teroris (DTTOT) untuk mencegah pendanaan terorisme yang dihimpun melalui donasi masyarakat. Berkedok sumbangan kemanusiaan dan upaya lain yang bertujuan untuk menarik simpati masyarakat," ungkap Jokowi.
Baca juga:
Tiba di Ponpes Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir Prioritaskan Silaturahmi dengan Keluarga
Jelang Kedatangan Ba'asyir, Tim Gabungan Patroli di Kawasan Ponpes Ngruki
Satpol PP Turunkan Spanduk Ucapan 'Selamat Datang Ba'asyir' di Sukoharjo
Bebas Murni, Abu Bakar Ba'asyir Tak Wajib Lapor
Densus 88 Dalami Struktur JAD di Wilayah Sulsel