Jokowi Respons Kritikan Anies soal IKN Timbulkan Ketimpangan Baru
Pemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Pemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
- Ganjar Kritik Penegakan Hukum Era Jokowi, Begini Respons Timnas AMIN
- Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya
- Jokowi: Indonesia Satu dari Sedikit Negara dengan Pemulihan Ekonomi yang Cepat
- Ganjar Dukung Jokowi Hilirisasi Nikel: Indonesia akan jadi Negara Mandiri Ekonomi
Jokowi Respons Kritikan Anies soal IKN Timbulkan Ketimpangan Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritikan calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan yang menyebut proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tak menghasilkan pemerataan dan akan timbulkan ketimpangan baru. Jokowi menegaskan pembangunan IKN tak selesai dalam waktu setahun dan dua tahun.
"Pemerataan ekonomi, pemerataan penduduk, menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. Saya kira arahnya ke sana (pembangunan IKN). Tapi ini kan memang tidak sehari dua hari, setahun dua tahun, jangka panjang," jelas Jokowi di Hutan Kita JIEP Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur, Rabu (29/11).
Dia menilai keliru apabila ada yang menyebut bahwa pembangunan IKN akan memicu ketimpangan baru. Sebab, kata Jokowi, pemindanan ibu kota ke Kalimantan Timur agar perputaran ekonomi tak hanya berfokus di Pulau Jawa saja, seperti yang selama ini terjadi.
"Justru kebalikannya, kita itu tidak ingin Jawasentris. Kita ingin Indonesia sentris. Karena kita ingat 58 PDB ekonomi ada di Jawa, 58 (persen) dari 17.000 pulau yang kita miliki, 58 persen itu ada di Pulau Jawa," ujarnya.
Untuk itulah, Jokowi mengatakan pemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Dengan begitu, perputaran ekonomi dan penduduk dapat merata.
"Sehingga kita ingin Indonesia sentris. Ada di pulau lain juga pertumbuhan ekonomi, di pulau lain selain Jawa juga ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. (Itu) Yang kita harapkan itu," tutur Jokowi.
"Jadi juga penduduk. Populasi Indonesia ini 56 persen ada di Pulau Jawa, yang 17.000, yang lainnya mestinya ada pemerataan," sambung dia.
menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu enggak nyambung," jelas Anies.
Lalu, capres yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS itu menegaskan pembangunan IKN harus dikaji kembali secara matang untuk menghindari masalah-masalah yang dapat timbul ke depan. Dia memandang, IKN tidak tepat dibangun sebagai solusi untuk Indonesia yang setara.
"Nah kami melihat di sini problem, ini problem karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita yang saya sampaikan tadi Indonesia yang setara, Indonesia yang merata, argumennya sama tapi menurut kami langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan semua kota yang ada di seluruh Indonesia," kata Anies Baswedan.