Jokowi Sebut Surabaya Kota Pertama Bangun Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik
Jokowi menjelaskan, beberapa daerah yang ditugaskan masih ragu-ragu untuk melakukan pembangunan instalansi. Mulai dari urusan barang daerah yang belum selesai hingga tipping fee.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Surabaya adalah daerah pertama yang berhasil untuk membangun pengelolaan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.
Sebelumnya dalam Peraturan Presiden Nomor 35/2018, Jokowi memerintahkan mulai beberapa kota mulai dari DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Denpasar, Palembang dan Manado untuk melakukan percepatan pembangunan instalasi pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Kecepatan bekerja pemerintah kota Surabaya patut kita acungi jempol, sehingga ini selesai yang pertama dari 7 yang saya tunjuk lewat peraturan presiden ini yang pertama jadi," kata Jokowi saat meresmikan Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Kamis (6/5).
Dia menjelaskan, beberapa daerah yang ditugaskan masih ragu-ragu untuk melakukan pembangunan instalansi. Mulai dari urusan barang daerah yang belum selesai hingga tipping fee.
"Sehingga sekali lagi acung dua jempol pemerintah kota Surabaya baik walkot lama dan maupun wali kota baru," ungkapnya.
Jokowi mengakui, ingin membuat instalasi sampah menjadi energi listrik sejak dirinya menjadi Wali Kota. Dan untuk mewujudkan hal tersebut tidak mudah. Hingga menjadi presiden pun, dia masih sulit untuk direalisasi. Padahal sudah dikeluarkan berbagai macam aturan.
"Proses pengolahan sampah yang sebentar lagi akan kita lihat ini sudah sejak 4 tahun yang lalu, sejak 2018 berarti 3 tahun lalu. Saya siapkan Perpresnya, saya siapkan PPnya," terangnya.
Jokowi menjelaskan, alasan mengapa mengeluarkan aturan-aturan agar membantu Pemda tidak ragu-ragu untuk membangun instalasi pengelolaan sampah. Sebab sebelum adanya payung hukum, kata Jokowi para pemda takut untuk mengeksekusi lantaran sering dipanggil pihak aparat penegak hukum.
Tidak hanya itu, Pemda juga takut lantaran masih berurusan dengan masyarakat mulai dari urusan sumur hingga tambak.
"Untuk apa karena pengalaman yang saya alami sejak tahun 2008 masih jadi Wali Kota, kemudian jadi Gubernur, kemudian jadi Presiden tidak bisa merealisasikan pengelolaan sampah dari sampah ke listrik seperti sejak dulu saya inginkan di kota Solo waktu jadi Wali Kota dulu," bebernya.
"Enggak mudah, karena saya alami, saya gonta ganti urusan pp, perpres gimana urusan urusan sampah menjadikan sampah jadi listrik bukan itu, tapi urusan kebersihan kota, urusan masalah apa pencemaran sampah di tumpuk-tumpuk menghasilkan limbah apa lindi," tambah Jokowi.
Sementara itu, dia pun memerintahkan agar daerah-daerah mencontoh apa yang dilakukan oleh Surabaya. Sehingga dapat membangun instalasi pengelolaan sampah berbasis listrik.
"Saya mengapresiasi, menghargai instalasi energi sampah berbasis ramah lingkungan, nanti kota-kota lain akan saya perintah udah lah enggak usah ruwet-ruwet lihat aja di Surabaya, tiru, copy," tutupnya.
Baca juga:
Jokowi Acungkan 2 Jempol untuk Pengelolaan Sampah di Surabaya
Eks Kadis DLHK Jadi Tersangka Kasus Lalai Pengelolaan Sampah Pekanbaru
Kendala Pembangunan Infrastruktur Tata Kelola Sampah di Indonesia
Pemkot Yogyakarta Imbau Masyarakat Bijak Kelola Sampah Masker
Jakarta Utara Mampu Kurangi Sampah Non-ekonomis Sebanyak 40 Ton
Sampah Tak Terangkut, Wali Kota Sibolga Minta Dinas PKPLH Cari Solusi dan Kerja Cepat