Jokowi Segera Kirim Surpres Pengganti Firli Bahuri ke DPR
Firli Bahuri kini sudah menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Saat ini, Plt Ketua KPK adalah Nawawi Pomolango.
Jokowi Segera Kirim Surpres Pengganti Firli Bahuri ke DPR
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, Surat Presiden (Surpres) terkait pengganti mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri akan segera dikirimkan ke DPR RI.
"Seperti yang disampaikan Presiden tanggal 30 Desember 2023 kemarin, masih dalam proses, jadi nanti setelah proses ini selesai segera akan disampaikan ke DPR," kata Ari di Jakarta, Jumat (5/1).
Ari mengatakan, tidak ada tenggat waktu dalam penyampaian Surpres itu. Yang terpenting, kata dia, saat ini DPR RI sudah memulai persidangan usai reses.
"Setelah itu bisa disampaikan ke DPR, mudah-mudahan segera," ucap dia.
Sementara itu, mengenai sosok pengganti Firli, Ari mengatakan berdasarkan Undang-Undang KPK sudah jelas bahwa calon pimpinan KPK pengganti diambil dari sosok yang sudah lolos fit and proper test tahun 2019.
"Dan tentu saja juga ditambah yang masih memenuhi syarat. Jadi dari kriteria itu akan bisa kita tahu siapa saja yang eligibel untuk dicalonkan, diusulkan Bapak Presiden untuk menjadi calon pimpinan KPK pengganti di DPR," jelasnya.
Mengenai siapa yang akan menjabat Ketua KPK nantinya, Ari menyampaikan hal itu juga masih dalam kajian.
"Ini dalam proses juga ya, dalam kajian juga, nanti akan disampaikan segera,"
ujarnya, dilansir dari Antara.
merdeka.com
Dia mengatakan pengganti Firli tergantung proses yang ada di DPR nantinya. Setelah Presiden menyampaikan Surpres kepada DPR, maka akan menjadi ranah DPR untuk memproses secara internal hingga kemudian terpilih pimpinan KPK pengganti.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
Nawawi menggantikan Firli Bahuri yang diberhentikan karena ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh Polri.
Dugaan Firli memeras SYL mencuat setelah beredar catatan tulisan tangan yang menjelaskan soal kronologi pemerasan pada 2022.
Dalam kronologi disebutkan, pada Juni 2022 Irwan yang diduga representasi Firli menyampaikan kepada SYL berkaitan dengan akan adanya tim lembaga antirasuah yang masuk ke Kementerian Pertanian untuk menyelidiki dugaan korupsi.
Kemudian Irwan mengatur pertemuan SYL dengan Firli. Irwan sempat mendatangi rumah dinas SYL yang menyampaikan permintaan dana dari Firli. Namun SYL hanya menyanggupi Rp1 miliar yang diubah ke dalam bentuk dollar Singapura.
Singkat cerita, pada Desember 2022, pertemuan antara SYL bersama ajudannya bernama Panji dengan Firli dijadwalkan terjadi di lapangan bulu tangkis Mangga Besar.
SYL sempat berbincang dengan Firli di pinggir lapangan. Namun saat hendak pulang itulah, uang Rp1 miliar diberikan ajudan SYL kepada ajudan Firli.