Jokowi Soal Kantongi Data Parpol Dari Intelijen: Makanan Sehari-hari Saya
Jokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Jokowi mengaku rutin mendapatkan data intelijen tentang politik, ekonomi dan sosial.
Jokowi Soal Kantongi Data Parpol Dari Intelijen: Makanan Sehari-hari Saya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai dirinya mengantongi data-data partai politik dari intelijen yang menuai sorotan. Jokowi menyebut, bahwa ia rutin mendapatkan data intelijen tentang politik, ekonomi dan sosial.
"Ya saya itu secara rutin mendapatkan laporan mengenai hal yang berkaitan dengan politik yang berkaitan dengan ekonomi yang berkaitan dengan sosial selalu mendapatkan informasi itu," kata Jokowi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9).
Jokowi selalu mendapatkan data lengkap dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Polri, maupun Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).
"Baik dari intelijen di BIN, di BAIS mengenai keamanan di kepolisian, atau dari aliran dana dari PPATK semuanya saya dapat," kata Jokowi.
Kepala negara menyebut, data-data intelijen itu adalah makanan sehari-harinya. Setiap pagi, Jokowi mengaku selalu mendapat laporan rutin.
"Itu makanan sehari-hari saya hasil survei mereka, data-data, angka-angka semuanya pagi-pagi itu sarapan saya angka-angka data-data, apa itu laporan-laporan rutin seperti itu apa, kenapa ha-ha," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengaku memiliki data partai politik dari BIN, Polri dan BAIS TNI. Melalui data tersebut, Jokowi mengetahui bagaimana arah partai politik di Pemilu 2024.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap pengakuan Jokowi merupakan alarm berbahaya bagi partai politik di Indonesia.
"Lucu saja. Ya pastilah (alarm bahaya bagi partai). Kan beliau Kepala Negara," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan lewat pesan singkat, Minggu (17/9).
Mardani pun menyindir Jokowi yang pernah bilang akan cawe-cawe.
Dengan nada menyindir, Mardani mengatakan, pasti untuk bantu partai politik sehat dan menjadi kontributor bagi bangsa.
"Maksudnya pasti bukan untuk cawe-cawe. Tetapi untuk bantu agar setiap partai sehat dan jadi kontributor peradaban bagi bangsa," kata anggota Komisi II DPR RI ini.
Terlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Sikap Jokowi itu dinilai menempatkan partai di bawah relawan.
"Disampaikan pada event relawan jadi aneh. Seolah menempatkan parpol di bawah relawan," katanya sambil memberikan emoticon tertawa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mengetahui semua isi dalamnya partai politik. Jokowi memegang data parpol hingga tahu kemana arah partai politik tersebut.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu, ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," kata Jokowi saat membuka acara rapat kerja nasional relawan Seknas Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9).
Kepala negara mendapatkan informasi partai-partai dari laporan-laporan intelijen BIN, Polri dan BAIS TNI. Kata dia, informasi yang ia terima sangat lengkap.
"Informasi yang saya terima komplet dari intelijen saya ada BIN, dari intelijen di Polri ada, dari intelijen TNI saya punya BAIS dan informasi-informasi di luar itu," ucapnya.
Jokowi menyebut, dirinya memegang data-data survei. Dia mengatakan, data tersebut hanya miliknya sebagai seorang Presiden.