Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol
Menurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Jokowi mengatakan telah dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), dengan menggeser awan ke arah laut. Dia berharap hal ini dapat mengurangi intensitas hujan di Kabupaten Demak dan sekitarnya.
- Jelang Purna Tugas, Jokowi Minta Menteri Jangan Buat Kebijakan Ekstrem Timbulkan Gejolak
- Jokowi: Kalau Lihat Pohon Beringin Adem dan Sejuk, Saya Merasa Nyaman
- Jokowi Cek Lokasi Banjir di Demak, Pastikan Tanggul Jebol Sudah Diperbaiki
- Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol
Presiden Joko Widodo atau Jokowi turun langsung mengecek perbaikan tanggul jebol yang menyebabkan banjir di Kabupaten Demak dan sekitarnya, Jumat (22/3).
Dia memastikan bahwa perbaikan tanggul jebol tersebut sudah selesai dikerjakan.
"Tadi malam yang lebar itu, yang jebol 15 meter tadi malam jam 1 sudah ditutup, selesai dikerjakan selama 4 hari berturut-turut siang malam," kata Jokowi usai meninjau warga terdampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3).
Menurut dia, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem. Hal ini membuat tanggul tak bisa menampung debit air sehingga jebol dan menyebabkan terjadinya banjir.
"Ya ini memang hujannya sangat ekstrem, karena hujan ekstrem itu 150 milimeter, yang di sini sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali. Sehingga tanggul yang ada tidak muat dan menggerus dan jebol tanggulnya," ujarnya.
Jokowi mengatakan telah dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), dengan menggeser awan ke arah laut.
Dia berharap hal ini dapat mengurangi intensitas hujan di Kabupaten Demak dan sekitarnya.
"Kita harapkan yang kedua, awan di atas juga telah dilakukan TMC sehingga bisa digeser ke arah laut. Ini juga akan sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya,"
jelas Jokowi.
merdeka.com
Dia menuturkan sebetulnya tinggi banjir di Kabupaten Demak sudah mulai menurun. Namun, kata Jokowi, tetap akan dilakukan pemompaan untuk mengurangi ketinggian air sehingga tak mengganggu aktivitas warga.
"Ini sudah turun dari 2 meter. Tadi mendapatkan laporan hampir semuanya sudah setengah meter, 50 cm. Tapi apapun itu terap mengganggu aktivitas warga sehingga yang ketiga nanti akan lakukan pemompaan," tutur Jokowi.
Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3). Kejadian ini memicu banjir di wilayah Kabupaten Demak.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3) mencatat sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.
Kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah.
"Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi. Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik,"
kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam rilis yang diterima.
merdeka.com