Jokowi Ungkap Sosok Menko Polhukam Pengganti Mahfud MD
Jokowi akhirnya mengungkap sosok pengganti Mahfud MD untuk mengisi jabatan Menko Polhukam.
Jokowi sendiri telah menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menko Polhukam.
Jokowi Ungkap Sosok Menko Polhukam Pengganti Mahfud MD
Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera menunjuk Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) definitif pengganti Mahfud MD yang mengundurkan diri beberapa hari lalu.
Jokowi memastikan Menko Polhukam definitif akan diisi oleh sosok dari kalangan non partai politik (parpol).
"Secepatnya (Menko Polhukam definitif). Dari non (parpol)," kata Jokowi saat kunjungan kerja di Soreang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2).
Kendati begitu, dia belum mau mengungkapkan siapa sosok Menko Polhukam yang akan menggantikan Mahfud. Jokowi mengatakan hal terpenting kabinet berjalan dengan baik saat ini.
"Ya nanti dilihatlah. Kita ini yang penting organisasi berjalan dengan baik," ujarnya.
Jokowi sendiri telah menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menko Polhukam. Menurut dia, Tito merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman.
"Ya Pak Tito karena sudah punya pengalaman dulu di BNPT, dulu di Kapolri, sekarang di Mendagri. Saya kira untuk megang Menko Polhukam juga, saya kira enggak ada masalah,"
tutur Jokowi.
merdeka.com
Sebelumnya, Mahfud MD secara resmi telah menyampaikan surat pengunduran dirinya, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mahfud pun mengungkapkan respons dari Presiden Jokowi saat menerima surat itu langsung darinya.
"Pak Presiden mengatakan bahwa Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama sepanjang pemerintahan Pak Jokowi, dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan, Pak Wiranto 3,5 tahun, saya hampir 4,5 tahun,"
kata Mahfud menirukan respons Jokowi saat ditanya awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2).
merdeka.com
Mahfud juga menceritakan, antara dirinya dan Jokowi tidak ada ketegangan saat dirinya meminta untuk berhenti dari jabatan yang diamanatkan.
Justru sebaliknya, Mahfud mengaku banyak bergurau dan berdiskusi singkat bagaimana bangsa Indonesia harus semakin maju ke masa depan.
"Tadi banyak bergurau dan bicara bahwa negara ini harus dibangun ke depan sesuai dengan tujuan negara kita," tutur dia.
Mahfud mengatakan, kerja dan kinerjanya memang belum sempurna karena memang tidak ada yang singkat dalam menunaikan tugas-tugas negara untuk menjadi lebih baik lagi.
"Tidak mungkin sempurna, tidak mugkin bisa menyelesaikan semua dalam waktu pendek, tidak mungkin kalau semua tentang masalah yang kita hadapi. Sehingga kita harus bekerja sungguh-sungguh," Mahfud menandaskan.