JS Takanami, kapal anti-kapal selam andalan Jepang
Seluruh alat canggih yang terpasang di kapal ini ikut membantu proses evakuasi jenazah AirAsia. Apa saja itu?
Dua kapal perang Jepang turut serta dalam pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501, antara lain JS Onami dan JS Takanami yang dibuat galangan kapal Mitsubishi Heavy Industries. Dua kapal ini bagian dari program Takanami Class Destroyer dan mulai dirakit pada medio 2000-2004, yang merupakan proyek lanjutan generasi sebelumnya, Murasame.
Kapal perang kebanggaan Jepang, JS Takanami dan JS Onami berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) itu telah berada di Selat Karimata sejak Sabtu (3/1). Sebelum tancap gas menuju perairan Indonesia untuk membantu pencarian AirAsia QZ8501, kedua kapal ini sedang berpatroli di perairan Afrika.
Kedua kapal penghancur ini dioperasikan untuk memerangi pembajakan di perairan Somalia. Selama membantu pencarian AirAsia, kapal ini berhasil menemukan sebuah jaket penyelamat dan satu jenazah AirAsia QA8501.
Pembuatan JS Takanami dilakukan sejak 25 April 2000, dan mulai menjalankan bertugas di Angkatan Laut Jepang sejak 12 Maret 2003. Kapal dengan bobot 6.300 ton ini mampu menampung 175 awak kapal, dan kemampuan ngebut maksimal sampai 56 km/jam (30 knots).
Kapal ini dilengkapi sebuah landasan untuk menampung helikopter SH-60 Seahawk. Selain itu, keikutsertaan teknologi khas Jepang seperti perangkat Radar tempur (OPS-25B), Radar tipe pencarian permukaan (OPS-28D), Radar navigasi (OPS-20), Radar sonar (OQS-5), dan Radar sonar derek (UQR-2). Semua alat canggih tersebut penggunaannya dimaksimalkan oleh JMSDF Jepang, untuk membantu menemukan pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar lokasi pencarian.
Dari segi pengalaman, JS Takanami ini pernah ditugaskan ke Samudera Hindia pada Agustus 2004, untuk membantu pasukan koalisi anti-teroris di Afghanistan dalam Operasi Enduring Freedom. Setelah melaksanakan misi tersebut, dalam perjalanan pulang ke Jepang, awak kapal dikejutkan oleh peristiwa gempa dan tsunami di Samudra Hindia pada Desember 2004, dan membuatnya ditugaskan ke Thailand untuk ikut dalam operasi penyelamatan dan pemulihan internasional.
Sejak Oktober 2009, Takanami bersama JS Hamagiri dikirim ke pantai Somalia untuk ikut operasi pengawalan anti-pembajakan. Kapal ini juga pernah dikirim JMSDF untuk berpartisipasi dalam misi bantuan bagi bencana gempa dan tsunami di Tohoku 2011, dan berhasil menyelamatkan 32 orang.
Sementara itu kapal perang Jepang yang ikut dalam misi SAR AirAsia QZ8501 adalah JS Onami, kapal sejenis yang juga seangkatan dengan JS Takanami. Samurai laut milik jepang ini memiliki spesifikasi volume, daya tampung muatan, jumlah awak, dan kecepatan maksimal yang sama persis dengan kembarannya JS Takanami.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
Baca juga:
Usai insiden AirAsia, warga Pangkalanbun ogah makan ikan laut
Dari Kapolri sampai Fahri Hamzah kritik langkah Jonan
JK bela Jonan: Pesawat kalau mogok enggak bisa didorong
Keluarga korban AirAsia: Kita sudah lelah dan pasrah menunggu
Basarnas duga black box AirAsia terendam lumpur di dasar laut
Jonan jatuhkan sanksi ke 11 pejabat penerbangan
Helikopter serbaguna pembawa jenazah AirAsia QZ8501