Jual harta karun Kerajaan Sriwijaya, warga OKI kantongi puluhan juta
Jual harta karun Kerajaan Sriwijaya, warga OKI kantongi puluhan juta. Karena banyaknya penemuan benda diduga harta karun, ada warga yang berinisiatif menjadi pengepul sebelum dijual ke luar kampung.
Selama tiga tahun terakhir aktivitas perburuan harta karun diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Kecamatan Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan semakin ramai. Makin banyak warga yang berburu harta karun karena keuntungan yang didapat sangat menggiurkan.
Kasubag Media dan Komunikasi Publik Setda OKI, Adiyanto mengungkapkan, warga menjual benda-benda diduga harta karun ke toko-toko emas di Palembang. Baru-baru ini ada warga yang menjual keong emas seharga Rp 32 juta.
-
Mengapa harta karun itu di kubur? Hipotesis mereka saat ini adalah koin-koin ini mungkin adalah uang tunai milik orang kaya raya dari ratusan tahun lalu, sebagai alat pembayaran untuk pengeluaran dengan nominal kecil, kata arkeolog dalam rilis tersebut.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan harta karun tersebut dikubur? Harta karun kuno itu, yang tampaknya dikubur dengan hati-hati, ditemukan di sebuah lokasi pembangunan perumahan di Rosemarkie, Black Isle, tempat sebuah desa dari Zaman Perunggu pernah berdiri.
-
Kenapa harta karun itu dikubur? Mengingat periode waktu dan lokasinya di Kentucky, yang netral pada saat itu, sangat munkin ini dikubur sebelum Serangan Konfederasi John Hunt Morgan pada Juni hingga Juli 1863.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
"Ada ratusan penemuan, tapi kebanyakan sudah dijual karena harganya cukup mahal," ungkap Adiyanto, Rabu (6/9).
Karena banyaknya penemuan, ada warga yang berinisiatif menjadi pengepul sebelum dijual ke luar kampung. Namun, Adiyanto mengaku tidak mengetahui barang tersebut dilebur menjadi perhiasan kembali atau hanya sebatas koleksi.
"Belum tahu, belum dapat informasi soal itu. Warga hanya menjual saja lewat pengepul," ujarnya.
Agar tak lagi diperjualbelikan secara bebas, Pemkab OKI bekerja sama dengan arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, tengah menggodok peraturan khusus terkait penemuan harta karun. Sebab, harta itu merupakan peninggalan sejarah dan dapat diteliti lebih jauh.
"Kita sayangkan dijual bebas begitu karena bersejarah. Nanti bakal dikasih upah capek begitu, biar setimpal dengan jerih payah warga," ucapnya.
(mdk/noe)