Wanita Ini Jual Sayur Serba Rp5.000 di CFD Karanganyar, Hasilkan Omzet Rp2 Juta dalam Waktu Tiga Jam
Untuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap.
Untuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap.
Wanita Ini Jual Sayur Serba Rp5.000 di CFD Karanganyar, Hasilkan Omzet Rp2 Juta dalam Waktu Tiga Jam
Setiap hari Minggu, Farida berjualan sayur di Car Free Day (CFD) Colomadu, Karanganyar. Sebelum berjualan sayur, Farida berjualan es cokelat. Pada awal ia berjualan, dalam tiga jam di CFD ia mampu menghasilkan omzet Rp1,5 juta.
“Waktu itu lagi viral-viralnya sehingga omzetnya bisa segitu. Tapi setelah itu menurun omzetnya karena sudah nggak viral,” kata Farida dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Siapa yang butuh sayur murah? Dengan konsumsi berbagai sayuran ini, Anda bisa menjaga kesehatan dengan harga yang cukup terjangkau.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Bagaimana cara mendapatkan sayur gratis di Masjid Uswatuh Hasanah Cengkareng? Puluhan jemaah pun terlihat antusias, dan rela antre demi mendapatkan sayur mayur secara gratis. Terlihat antrean jemaah mengular dan dibagi dua sisi untuk jemaah pria maupun wanita. Pihak DKM juga ikut membantu membagikan sayur-sayur segar itu kepada para jemaah.
-
Bagaimana Cinta Kuya berjualan nasi warteg? Cinta berjualan nasi warteg dengan mobilnya. Berbagai makanan tersusun rapi di bagian belakang mobilnya.
-
Dimana sayur bisa didapatkan? 10 Sayuran yang Membuat Otak Anak Jadi Cerdas, Murah, dan Banyak Di Pasaran
Farida kemudian berpikir keras bagaimana memanfaatkan waktu selama tiga jam untuk menghasilkan omzet yang maksimal. Tercetus idenya kemudian untuk berjualan sayur.
“Cuma sayurnya yang kiloan biasa kayak di pasar gitu. Kadang saya juga belanja di supermarket. Sayurnya lebih segar, lebih menarik. Cuma harganya agak mahal,” kata Farida.
Farida mengatakan, modal awalnya untuk berjualan tidak sampai Rp100 ribu. Ia pun hanya mengambil sayur itu dari tempat ibunya yang juga berjualan sayur. Karena itulah ia tidak mendapat harga mahal.
Namun dalam tiga jam, omzet yang dihasilkan dari berjualan di Car Free Day itu mencapai Rp2,2 juta.
Untuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap. Pada awalnya ia hanya menjual 30 pack sayur. Ia pun berani menambah sedikit demi sedikit.
“Suami saya mendukung dan kemudian membuatkan rak. Setelah memakai rak display, omzetnya semakin baik,” kata Farida dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Farida mengatakan, tak semua sayur yang ia jual ia beli dari pasar. Ada sebagian petani yang mengirim sayur langsung ke rumahnya. Setelah itu sayur yang terkumpul ia pilah dan bungkus satu per satu.
Dari semua dagangannya, yang paling laris biasanya brokoli, packing paket sop, paket sayur asem, dan cabai.
Tak seperti warung sayur kebanyakan, Farida menyediakan garansi buat sayur yang ternyata busuk. Menurutnya, berjualan sayur tidak akan memberikan penurunan omzet yang signifikan karena merupakan bahan pokok.
“Saya itu terinspirasi dari supermarket, bagaimana sayurnya bersih, rapih, kita bisa jual seperti demikian, tapi ramah di kantong,” katanya.
Farida mengatakan, apa yang ia lakukan ternyata menginspirasi para tetangganya untuk membuat usaha dengan model serupa. Ke depan ia berharap tidak hanya berjualan sayur di acara Car Free Day saja, namun juga di event-event lain di seputar kawasan Solo Raya.