Jubir Satgas: Saya Tegaskan Ivermectin untuk Terapi bukan Obat Anti-Covid-19!
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim penggunaan Ivermectin ampuh sebagai obat Covid-19. Pria yang juga menjabat Ketua HKTI ini bahkan menyebut hasil jurnal luar negeri terkait Ivermectin.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, bahwa ivermectin bukanlah obat anti Covid-19. Menurutnya, ivermectin merupakan obat terapi bagi pasien Corona.
"Saya ingin menegaskan dulu bahwa ivermectin adalah obat yang digunakan untuk terapi bagi kasus positif bukan obat anti Covid-19," katanya kepada merdeka.com, Senin (28/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
Wiku menjelaskan, penggunaan ivermectin secara resmi belum direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Meski, dia mengakui ada beberapa lembaga independen dan sejumlah negara telah merekomedasikannya. Contohnya The United States Centers for Disease Control and Prevention (CDC or U.S) di Amerika Serikat.
"Perlu ditekankan bahwa tidak merekomendasikan bukan berarti tidak mengizinkan karena saat ini WHO pun masih menunggu hasil penelitian yang lebih luas," jelasnya.
Wiku menyebut, beberapa penelitian menyatakan bahwa pemakaian ivermectin sebagai anti parasit pada tubuh manusia sangat minim efek samping. Kata dia, efek samping yang berpeluang terjadi itu akan muncul jika dilakukan penggunaan yang berlebihan.
"Oleh karena itu walaupun penggunaanya diperbolehkan, konsumsinya harus berimbang di bawah pengawasan dokter agar efektivitasnya lebih besar daripada efek sampingnya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim penggunaan Ivermectin ampuh sebagai obat Covid-19. Pria yang juga menjabat Ketua HKTI ini bahkan menyebut hasil jurnal luar negeri terkait Ivermectin.
"Menurut FLCCC alliance (Front Line Covid Critical Care) sudah ada 33 negara yg menggunakan invermectin dalam mengatasi covid-19, antara lain Brazil, Zimbabwe, Jepang, dan India," katanya.
Selanjutnya, berdasarkan American Journal of theurapetic ada penelitian yang melibatkan 3.406 partisipan.
"Ini terbagi menjadi 15 uji klinis, terbukti atau membuktikan bahwa ivermectin dapat mengatasi covid sebear 95 persen. Berikutnya ada juga hasil penetilian dari BIRD group yang melibatkan 24 uji klinis dari 15 negara," tuturnya.
"Jadi dari 3.406 partisipan menunjukkan menekan tingkat kematian pasien Covid. Selain itu juga, tercatat 15 negara sudah berhasil melawan covid dengan menggunakan ivermectin. Peru, Meksiko, Slovakia adalah negara yang turut berhasil menekan penderita covid dengan penggunaan ivermectin," sambungnya.
Baca juga:
Pemerintah Siapkan 4,5 Juta Dosis Ivermectin Sebagai Obat Terapi Covid-19
BPOM Beri Izin Uji Klinis Ivermectin Sebagai Obat Covid-19
Ivermectin Hanya Boleh Diberikan Sesuai Resep Dokter Jika Darurat
Moeldoko: Kita Tahu Ivermectin Obat Cacing, Terbukti Efektif Sembuhkan Covid-19
Anggota DPR: WHO Tak Rekomendasikan Ivermectin Untuk Pasien Covid-19