Jumenengan Paku Alam X habiskan dana ratusan juta rupiah
Pura Pakualaman akan disterilkan untuk umum.
Jumenengan Paku Alam X pada 7 Januari 2015 mendatang diperkirakan akan menghabiskan banyak dana. Meski demikian, pihak Pura Pakualaman tidak menggunakan dana keistimewaan untuk gelaran akbar tersebut.
Ketua II Jumeneng Dalem Paku Alam X, KRMT Tirtonegoro menjelaskan kebutuhan anggaran pelaksanaan Jumenengan Paku Alam X mencapai Rp 500 juta. Sebagian besar anggaran didapat dari sumbangan sukarela masyarakat.
"Separuhnya itu sumbangan masyarakat, tapi bukan berwujud uang," katanya pada wartawan usai konferensi pers di Pura Pakualaman, Senin (4/1).
Dia mengatakan sumbangan dari warga berwujud barang seperti kertas untuk undangan, sewa tenda dan sound serta kebutuhan lainnya. Jika diuangkan diperkirakan jumlahnya lebih dari Rp 200 juta.
"Kalau diuangkan lebih dari separuh kebutuhan kita. Jadi ini murni sumbangan masyarakat," terangnya.
Tirto pun mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam gelaran akbar tersebut. Menurutnya hal itu menunjukan kecintaan warga Yogyakarta terhadap Pura Pakualaman.
"Itu tandanya banyak warga yang mencintai Pura Pakualaman dan ingin agar tradisi yang adiluhung ini terus diwariskan. Ini adalah respon positif warga," tandasnya.
Sementara itu untuk kekurangan anggaran, Pura Pakualaman juga sudah mempunyai anggaran sendiri untuk menutupinya.
"Untuk acara seperti ini Pura Pakualaman punya sendiri. Jumeneng Dalem ini benar-benar dari sumbangan warga Yogyakarta," tegasnya.
Saat ini pihak Pura Pakualaman akan melakukan sterilisasi menjelang Jumenengan Paku Alam X pada 7 Januari mendatang. Nanti pada waktu pelaksanaan, sejak pagi, wisatawan tidak akan bisa lagi memasuki Pura Pakualaman.
KPH Indrokusumo, ketua panitia upacara tradisi Jumenengan menjelaskan kawasan Pura Pakualaman disterilkan dari wisatawan karena pentingnya acara penobatan KBPH Suryodilogo menjadi KGPAA Paku Alam X.
"Wisata di Pakualaman akan ditutup pada tanggal 7 Januari. Sejak pagi kami juga akan melakukan sterilisasi pengunjung," katanya.
Meski demikian, lanjutnya, para wisatawan bisa menyaksikan prosesi Jumenengan dari luar tembok Pakualaman. Selain itu mereka juga bisa menonton kirab ageng yang akan dilaksanakan usai Jumenengan.
"Tetap bisa menonton, nanti kan saat kirab Paku Alam X akan ikut di dalam rombongan kereta," terangnya.
Meski demikian memang tidak semua proses Jumenengan nantinya bisa disaksikan masyarakat luas. Menurut Indro, ada prosesi yang hanya boleh dilihat oleh pihak internal keluarga Pakualaman saja.
"Bukan berarti ini membatasi masyarakat untuk menyaksikan, tetapi karena ada proses yang hanya boleh disaksikan internal," tandasnya.
Jumenengan Paku Alam X akan dimulai pukul 08.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.30 WIB. Setelah itu akan dilaksanakan kirab ageng. Paku Alam X akan ikut dalam rombongan kirab dengan menaiki kereta Kyai Manik Kumolo.