Jumenengan tanpa raja seperti upacara tanpa inspektur
Jumenengan tanpa raja seperti upacara tanpa inspektur. Di Bangsal Magangan, kubu Lembaga Dewan Adat melalui KGPH Puger menyatakan, akan tetap menggelar acara Tingalan Dalem Jumenengan meski tanpa kehadiran raja. Ia menyebut, acara jumenengan seperti halnya peringatan HUT RI.
Dua pekan menjelang peringatan ulang tahun naik tahta (Tingalan Dalem Jumenengan) Raja Paku Buwono XIII, belum ada tanda-tanda rekonsiliasi di Keraton Kasunanan Surakarta. Kedua kubu yang berseteru bahkan mengklaim akan menggelar upacara adat sakral tersebut dengan versinya masing-masing.
Di Bangsal Magangan, kubu Lembaga Dewan Adat melalui KGPH Puger menyatakan, akan tetap menggelar acara Tingalan Dalem Jumenengan meski tanpa kehadiran raja. Ia menyebut, acara jumenengan seperti halnya peringatan HUT RI. Meskipun presiden tidak hadir, namun upacara tetap harus dilaksanakan, namun hanya dengan pagelaran tari sakral Bedhaya Ketawang.
"Tari Bedhaya Ketawang itu seperti halnya lagu Indonesia Raya. Meskipun presiden berhalangan, lagu tersebut tetap dinyanyikan," ucap Puger.
Menanggapi hal tersebut, Satgas Panca Narendra menganggap rencana jumenengan tanpa raja tersebut sebagai sesuatu yang aneh. Tari Bedhaya Ketawang bukan inti acara Tingalan Dalrmn Jumenengan atau upacara peringatan kenaikan tahta raja.
"Tingalan Dalem Jumenengan itu intinya kan Sinuhun duduk di Dampar Kencana (singgasana), baru Bedhaya Ketawang ditarikan," ujar Ketua Satgas Panca Narendra KGPH Benowo, Senin (10/4).
Benowo tak menampik jika tari Bedhaya Ketawang diibaratkan lagu Indonesia Raya. Namun lagu kebangsaan tersebut baru dinyanyikan setelah inspektur upacara memasuki lapangan.
"Jadi Tingalan Dalem Jumenengan tanpa kehadiran raja sama saja seperti upacara bendera tanpa inspektur upacara. Tidak mungkin upacara tanpa inspektur. Masak cuma nyanyi Indonesa Raya tapi nggak ada inspekturnya," kata Benowo.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Dimana letak lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum memasuki area Keraton Surakarta, pengunjung akan melintasi sebuah lorong yang kanan kirinya diapit tembok tinggi.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
-
Kapan revitalisasi Keraton Surakarta dimulai? Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
Baca juga:
Paku Buwono XIII kembali ancam bongkar paksa pintu masuk keraton
Keluarga keraton ribut, Tingalan Jumenengan Surakarta tetap lanjut
13 Tahun kisruh Keraton Solo seolah tak berujung
PB XIII bantah langgar adat istiadat keraton