Jumlah Korban Meninggal Tsunami Banten Bertambah jadi 430 Orang
Korban meninggal dunia akibat tsunami di Banten dan Lampung terus bertambah. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pukul 14.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 430 jiwa.
Korban meninggal dunia akibat tsunami di Banten dan Lampung terus bertambah. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pukul 14.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 430 jiwa.
"Data kami hari ini jumlah korban meninggal dunia 430 jiwa, jumlah korban luka masih 1.485 jiwa, hilang 154 jiwa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu, (26/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Menurut Sutopo, hasil ini masih berupa data sementara. Tim SAR gabungan masih terus mencari korban hilang yang diduga masih berada di wilayah terisolir seperti di Kecamatan Sumur.
"Ini data sementara kemungkinan besok akan bertambah jumlah korban," jelas dia.
Saat ini, Tim SAR gabungan fokus mencari korban di Kecamatan Sumur. Kendala saat menjangkau wilayah tersebut masih soal akses. Sutopo menjelaskan, perlu waktu hingga 4 jam dalam kondisi normal untuk menjangkau titik tersebut dari Pandeglang.
"Jadi kalau kondisi saat ini, akan lebih dari itu," tutur dia.
Selain jalur darat, Tim SAR gabungan terus menyasar daerah terisolir lewat akses udara dan laut. Menurut Sutopo helikopter dan kapal patroli dan KRI dikerahkan untuk menyisir wilayah tersebut.
Diketahui, tsunami menerjang Banten dan Lampung, Sabtu (22/12) malam. Tsunami tak terdeteksi itu akibat dari runtuhan gunung anak Krakatau di dasar laut.
Baca juga:
Kapal Ferry Bantu Evakuasi Ribuan Pengungsi Tsunami dari Pulau Sebesi
Pemulihan Kelistrikan Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda Capai 95 persen
Pemkot Tangsel Beri Santunan Rp 3 Juta ke Warga Meninggal Korban Tsunami Banten
Kemendagri Buka Posko Bantuan Dokumen Kependudukan Korban Tsunami di Lampung
4 Hari Usai Tsunami Banten, Desa Teluk Terendam Banjir