Jumlah Tersangka Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Medan Bertambah Jadi 30 Orang
Para tersangka telah diamankan memiliki peran masing-masing dalam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Ada yang berperan sebagai bendahara, perekrut anggota, dan ada pula yang merakit bom.
Jumlah tersangka dalam kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan bertambah menjadi 30 orang. Empat tersangka di antaranya ditangkap di Medan tadi malam.
"Sudah ada 30 orang. Kemudian, 3 meninggal dunia, termasuk pertama (pelaku bom bunuh diri), 3 perempuan dan 24 laki-laki," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (19/11).
-
Di mana letak Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Kidung dan Gading dinyatakan lolos menjadi Polwan? Melansir dari akun Instagram polisi_indonesia, Kamis (11/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Apa yang dilakukan Leon Dozan saat di Polres Jakarta Pusat? Polres Metro Jakarta Pusat mengundang Leon Dozan dalam konferensi pers pada Jumat (17/11). Leon terlihat murung, mengenakan baju tahanan dengan tangannya terbelenggu besi.
-
Apa yang dilakukan bule tersebut kepada anggota Polantas? Dalam video di media sosial Instagram, akun @justinrossales menyebutkan bahwa dia menyewa anggota polantas di Bali sebesar USD100 atau sekitar Rp 1.565.265 untuk mengantarnya ke salah satu lokasi.
Para tersangka telah diamankan memiliki peran masing-masing dalam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Ada yang berperan sebagai bendahara, perekrut anggota, dan ada pula yang merakit bom.
Di antara ke-30 tersangka, 4 orang ditangkap di wilayah Medan tadi malam. Namun dia tidak dapat merinci peran mereka masing-masing karena tim masih bekerja di lapangan.
Mengenai pelatihan di Karo, Tatan menyatakan, para tersangka berlatih berkuda di sana. "Kalau bicara pelatihan, di Tanah Karo ada kuda ya. Bagaimana berlatih kita cek lagi lah," ujarnya.
Komunikasi Lewat Media Sosial
Tatan mengatakan, kelompok ini melakukan aktivitasnya secara sembunyi-sembunyi. Mereka menggunakan media sosial untuk berkomunikasi.
"Mereka merekrut tim dan berpindah-pindah. Media sosial menjadi sarana komunikasinya," ujar Tatan.
Dia menjelaskan, para tersangka ditangkap masih terbilang muda. Usia mereka antara 20 hingga 35 tahun.
"Ini kita tidak mungkiri, media sosial saat ini banyak digunakan oleh usia muda," pungkasnya.
(mdk/gil)