Juru kunci gunung, sang komunikator makhluk mistis
Sebut saja sosok almarhum Mbah Maridjan yang pernah menjadi kuncen Gunung Merapi dan sosok kuncen Gunung Salak, Idim.
Juru kunci atau kuncen tak bisa dilepaskan dari sosok sebuah gunung di Tanah Air. Sebut saja sosok almarhum Mbah Maridjan yang pernah menjadi kuncen Gunung Merapi dan sosok kuncen Gunung Salak, Idim. Keduanya dikenal publik setelah media ramai menyorotnya atas tugas yang dijalaninya sebagai kuncen gunung.
Banyak yang percaya akan kelebihan yang dimiliki para juru kunci, tetapi banyak juga yang tak percaya padanya. Namun, terlepas dari kontroversi percaya tidak percaya, seorang juru kunci dinilai memiliki peranan penting untuk menjaga sebuah gunung. Sebab, setiap gunung diyakini memiliki karakter sendiri dan ditunggui oleh makhluk gaib.
"Peranan seorang kuncen atau juru kunci sangat penting. Dia sangat memahami karakteristik gunung dan dia yang mampu berkomunikasi dengan penunggu gunung," kata ahli spiritual, Permadi saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (20/5).
Seorang juru kunci diyakini bisa mengetahui apa yang diinginkan gunung dan sang penunggunya. Sebab, seorang juru kunci memiliki kemampuan berkomunikasi dengan gaib yang ada di gunung itu. Bahkan, juru kunci diyakini mengetahui kapan gunung akan meletus.
Namun demikian, setiap gunung memiliki ritual yang berbeda, begitu juga dengan cara komunikasi antara sang juru kunci dengan gunung yang dikunceninya. Untuk menjadi seorang juru kunci tidaklah mudah. Sebab, seorang juru kunci harus memiliki keberanian dan memahami karakteristik gunung yang dijaganya.
"Seorang juru kunci juga harus tahu kapan melakukan upacara-upacara tertentu dan harus mampu berpuasa," kata Permadi.
Meski peran seorang juru kunci secara kasat mata biasa saja, untuk menjadi seorang kuncen harus memiliki sejumlah kriteria tertentu, karena juru kunci bukanlah orang sembarangan. Kebanyakan, profesi juru kunci adalah profesi turun temurun yang diturunkan dari leluhurnya.
"Dia harus memiliki keberanian, tahu karakter gunung yang dijaganya, mampu komunikasi dengan gaib penunggu gunung, tahu tempat-tempat angkernya, tahu kapan dan bagaimana melakukan upacara-upacara," kata dia.(mdk/war)