KAA jadi salah satu alasan eksekusi hukuman mati tertunda
Rencana eksekusi mati gelombang kedua hingga kini belum diketahui pasti kapan akan dilaksanakan.
Rencana eksekusi mati gelombang kedua hingga kini belum diketahui pasti kapan akan dilaksanakan. Pemerintahan Presiden Joko Widodo seakan-akan menggantungkan nasib para terpidana mati. Namun demikian, Jokowi tidak akan membatalkan eksekusi hukuman mati walaupun dikritik oleh sejumlah kalangan.
Jaksa Agung HM Prasetyo tidak mau berkomentar soal kapan waktu pelaksanaan eksekusi vonis mati. Dia hanya membuka sedikit rahasia bahwa salah satu yang menjadi pertimbangan penundaan eksekusi terpidana mati adalah pelaksanaan KTT Asia Afrika.
"Salah satu di antaranya itu antara lain," kata Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/4).
Prasetyo tidak menjelaskan panjang lebar soal eksekusi hukuman mati. Dia tampak terburu-buru memasuki Kantor Kepresidenan untuk mengikuti rapat terbatas pada sore hari ini.
Walaupun diberondong dengan sejumlah pertanyaan, bekas politikus NasDem itu tetap berjalan dengan cepat. "Nanti dulu, nanti dulu," ucapnya.
Sedangkan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, pelaksanaan eksekusi hukuman mati merupakan wewenang Jaksa Agung.
"Sekali lagi eksekusi mati itu Jaksa Agung tidak pernah menetapkan tanggalnya. Jadi kalau disebut diundur, artinya ya tanggalnya enggak ada, enggak bisa dibilang diundur," jelas Andi.
Ketika disinggung apakah pelaksanaan KAA menjadi salah satu pertimbangan molornya eksekusi mati, Andi hanya menjawab dengan datar. Menurut dia, banyak sekali pertimbangan pemerintah untuk melakukan eksekusi bagi terpidana mati.
"Banyak hal pertimbangan eksekusi mati, pertimbangan utamanya adalah pertimbangan hukum," tutup Andi.
Seperti diketahui, eksekusi hukuman mati menuai pro dan kontra. Di sisi lain, tertundanya pelaksanaan hukuman mati karena Indonesia bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang bakal dilaksanakan dari tanggal 19 April hingga 24 April 2015 mendatang.
Baca juga:
5 Alasan mereka menolak hukuman mati di Indonesia
Eksekusi mati dapat mengancam WNI di luar negeri
Peradilan masih kacau, pemerintah diminta moratorium hukuman mati
Mantan Ketua Komnas HAM: Narkoba bukan kejahatan paling serius
ELSAM: Jokowi pertontonkan drama penggantungan terpidana mati
-
Kapan Konferensi Asia Afrika di Bandung digelar? Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada 18 sampai 24 April 1955 menghasilkan 10 kesepakatan yang tertuang dalam Dasasila Bandung.
-
Di mana Konferensi Asia Afrika tahun 1955 berlangsung? Kongres ini menjadi sorotan dunia karena ramahnya Bandung dan Indonesia dalam menerima delegasi dari sejumlah negara.
-
Siapa yang memegang peranan penting dalam kelancaran Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, sosok yang memegang peranan pening dalam lancarnya KAA adalah Roeslan Abdulgani.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Dimana acara The 61st Asian – African Legal Consultative Organization (AALCO) Annual Session diselenggarakan? Kehadirannya untuk memastikan semua persiapan kegiatan yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center 15–20 Oktober 2023 berjalan lancar.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.