Kaburkan jejak, ADP rekayasa TKP pembunuhan ibu kandung
Kaburkan jejak, ADP rekayasa TKP pembunuhan ibu kandung. Tersangka melakukan aksinya Rabu (27/9) sekira pukul 02.00 WIB dan sempat beberapa kali ragu-ragu. Ia masuk dan keluar kamar ibunya, Suyati (51) sebelum memutuskan menghabisinya.
Pemuda pelaku pembunuhan ibu kandung di Kabupaten Malang, Jawa Timur terancam pasal pembunuhan berencana. Aman Dwi Prayogi atau ADP (21) diancam hukuman mati atas dugaan aksi pembunuhan sadisnya itu.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, tersangka dijerat dengan pasal 340 KHUP sub pasal 338 dan 351 ayat 3. Ancaman hukuman pasal tersebut berjenjang, dari 20 tahun, seumur hidup hingga maksimal pidana mati.
"Kita kenakan pasal pembunuhan berencana, karena menurut keterangan tersangka ini sudah memikirkan Sebelum sebelumnya. Jadi bukan spontanitas," ujar AKBP Yade Setiawan Ujung di Mapolres Malang, Rabu (27/9).
Tersangka melakukan aksinya Rabu (27/9) sekira pukul 02.00 WIB dan sempat beberapa kali ragu-ragu. Ia masuk dan keluar kamar ibunya, Suyati (51) sebelum memutuskan menghabisinya.
Menurut Ujung, tersangka juga melakukan rekayasa yang seolah-olah korban bunuh diri. Sedemikian rupa, TKP direkayasa untuk membuat alibi bahwa ibunya meninggal dunia karena gantung diri.
"Tersangka merekayasa TKP, seolah-olah TKP bunuh diri, seolah-olah ibunya bunuh diri," imbuhnya.
Tersangka tinggal bersama korban, kakak dan adiknya di Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Tersangka tega membunuh ibunya, lantaran merasa dianaktirikan dan diperlakukan beda dengan kedua saudaranya.
Tersangka mengaku, Selasa (26/9) sekira pukul 11.00 WIB pulang menyaksikan pertandingan futsal. Ia sempat menenggak minuman keras yang dioplos dengan minuman penambah energi sebelum kemudian sesaat tertidur.
Olah TKP menunjukkan tersangka membunuh ibunya dengan memukul bagian belakang kepala. Selain itu juga ditemukan bekas pukulan benda tumpul di pelipis.
Alat yang digunakan memukul berupa papan talenan yang biasa digunakan untuk alat memasak. Selain itu juga juga ditemukan jeratan di leher dengan menggunakan sering sepeda motor.
Tersangka mengaku memukul korbannya sebanyak dua kali. Saat dipukul korban dalam kondisi tertidur lelap.
Sementara, hasil visum sementara menunjukkan, tempurung kepala korban bagian belakang pecah. Ditemukan adanya pendarahan di selaput otak dan jeratan di leher.
Baca juga:
Samarkan aksi keji, ADP awalnya lapor ketua RT ibunya bunuh diri
Merasa dianaktirikan, pemuda pukul ibu kandung pakai talenan hingga tewas
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Kapan seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? "Nak, ibu sangat menyesal jika keputusan ibu sebelumnya membuatmu sedih. Ibu berharap kamu dapat memaafkan kesalahan ibu. Ibu selalu bersedia mendengarkan dan belajar dari pengalaman ini bersama-sama denganmu."
-
Kenapa seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? Kata maaf dari ibu tak selalu menunjukkan kesalahan, tapi lebih kepada tanggung jawab dan bentuk kasih sayangnya.
-
Bagaimana cara seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya pada anaknya? Sejak kamu lahir ke dunia ini, ibu merasa bahwa kamu seperti matahari yang menyinari seisi bumi.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Bagaimana ibu menunjukkan kasih sayangnya pada anak perempuannya? "Seberat apa pun masalah yang ibu hadapi, tidak ada halangan yang bisa menghentikan kasih ibu pada anaknya."