Kades di Sukabumi ngaku dapat uang palsu dari wartawan
Menurut Galih, wartawan dari media MPR RI diduga merupakan sindikat pengedar besar uang palsu.
Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sukabumi, Jawa Barat, memburu wartawan yang merupakan jaringan atau sindikat pengedar uang palsu.
"Dari hasil pengembangan yang kami lakukan setelah menangkap seorang Kepala Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi yang kedapatan mengedarkan uang palsu. Dari pengakuan tersangka, uang palsu itu didapatkan dari seorang wartawan bernama H Hendi," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Galih Wisnu Pradipta kepada Antara, seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/10).
Menurut Galih, wartawan dari media MPR RI diduga merupakan sindikat pengedar besar uang palsu. Diduga DPO ini sudah beraksi tidak hanya di wilayah Kecamatan Kalibunder saja, karena dari hasil pemeriksaan terhadap kades tersebut, uang palsu yang akan diberikan sebesar Rp 50 juta dengan ditukar sebesar Rp 5 juta uang asli.
Lebih lanjut, pihaknya juga sudah membentuk tim untuk mengejar pelaku. Selain itu, pihaknya masih mengembangkan kasus ini diduga masih ada tersangka lainnya yang masih satu sindikat dengan DPO ini, yakni Hendi yang tidak jelas tempat tinggalnya ini.
"Kami juga sudah menyita sebanyak 40 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu dari kades yang baru saja ditangkap karena terkait sindikat peredaran uang palsu ini," katanya.
Sementara, kades yang menjadi tersangka, Usup mengaku dirinya membeli uang palsu dari Hendi sebesar Rp 5 juta yang ditukar dengan Rp 50 juta uang palsu. Dirinya terpaksa membeli uang palsu itu karena kepepet butuh uang untuk membangun rumahnya.
"Saya belanjakan uang palsu itu untuk membeli bahan bangunan dan membayar upah kuli bangunan. Dari Rp 50 juta uang palsu yang dijanjikan tetapi baru diberikan Hendi sebesar Rp 13 juta," katanya.
Baca juga:
BI: Pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 paling banyak dipalsukan
Sering minta sumbangan & sebarkan uang palsu, Eri dibekuk polisi
Peredaran uang palsu selama 2014 capai 77.596 lembar
Tukang sablon di Semarang tepergok cetak 90 lembar uang palsu
Bandar diciduk, mesin pencetak dan uang palsu Rp 60 juta disita
-
Apa itu Pallu Butung? Pallu Butung ini termasuk hidangan penutup khas Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Bagaimana cara merawat kuku palsu? Pilih Salon Perawatan Kuku yang Terpercaya
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kenapa orang memakai kuku palsu? Kuku palsu, juga dikenal sebagai kuku artifisial, menambahkan lapisan atau cangkang pada kuku untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik.