Kak Seto: Enggak usah sore, sampai siang aja anak banyak stres
Ketua LPAI Seto Mulyadi menilai sistem pembelajaran tersebut kurang tepat dilakukan secara nasional.
Mendikbud Muhadjir Effendy mewacanakan penerapan sistem belajar sehari penuh di sekolah bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Wacana tersebut dikritik pemerhati anak dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Ketua LPAI Seto Mulyadi menilai sistem pembelajaran tersebut kurang tepat dilakukan secara nasional. Sebab menurut dia, untuk saat ini masih banyak sekolah yang belum siap memberlakukan sistem pembelajaran sejak pagi hingga sore hari itu.
"Prinsipnya itu semua harus mengikuti. Nah kalau itu diberlakukan secara meluas sangat jelas saya tidak setuju. Enggak usah sampai sore sampe, sampai jam satu saja anak banyak yang stres," kata pria yang kerap dipanggil Kak Seto ini saat dihubungi merdeka.com, Selasa (9/9).
Kak Seto mengatakan, sistem pembelajaran seharian penuh di sekolah bukan solusi menekan masalah kelakuan anak menyimpang. Dia menilai, untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia itu bisa dimulai dari sarana dan prasarana sekolah terlebih dahulu.
"Ya artinya mohon ditinjau dan dipertimbangkan kalau hanya satu dua sekolah ya silakan tapi saya menolak kalau itu diberlakukan secara merata. Jadi ciptakan sekolah yang ramah anak dulu. Kemudian pemberdayaan dari keluarga bukan hanya dari keluarga inti dan lingkungan sama-sama menciptakan suasana belajar yang kondusif," kata dia.
Baca juga:
Bupati Banyuwangi anggap ide sekolah seharian kurang cocok buat desa
KPAI desak Menteri Muhadjir kaji ulang wacana full day school
Wagub Jabar minta wacana full day school dikaji ulang
Bupati Purwakarta kritik keras konsep sekolah seharian
Full day school dinilai bisa rusak nilai kepekaan sosial anak-anak
Sistem full day school, anggota DPR sebut guru-guru bakal kerepotan
Sarana tak dilengkapi, sistem full day school akan membosankan murid
-
Kenapa Alexandria Islamic School menerapkan konsep boarding dan fullday school? Dengan konsep ini Alexandria memiliki tujuan untuk menciptakan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan global dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai iman dan taqwa.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Dimana Roestam Effendi belajar di sekolah tinggi guru bumiputera? Menempuh pendidikan di Kweekschool Bukittinggi dan melanjutkan di Hogere Kweekschool voor Indianse Onderwijzers atau sekolah tinggi guru bumiputera di Bandung, Roestam sudah menaruh minat di bidang kebudayaan dan bertekad kuat memperbaharui dunia sandiwara.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.