Kak Seto Sebut Anak-anak Alami Stres Belajar di Rumah
Menurut Seto, anak-anak merasa tertekan karena cara orangtua yang melakukan pemaksaan dalam memberikan pembelajaran. Pemaksaan ini dimaksudkan agar anaknya mengerti.
Pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat seluruh kegiatan dihabiskan di rumah. Seperti halnya belajar, bekerja, dan ibadah di rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan, China ini.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengakui, banyak anak-anak yang mengalami stres setelah menjalani pembelajaran oleh orangtua di rumah. Hal ini lantaran harus belajar bersama orangtuanya.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Banyak anak-anak yang mengalami stres, tertekan. Salah satunya adalah kadang di dalam cara orangtua menghadapi putra putri tercinta para orangtua sekarang harus menjadi guru tiba-tiba di dalam rumah," ujar Seto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (25/4).
Menurut Seto, anak-anak merasa tertekan karena cara orangtua yang melakukan pemaksaan dalam memberikan pembelajaran. Pemaksaan ini dimaksudkan agar anaknya mengerti.
"Dan kemudian mencoba untuk menjelaskan, menerangkan, kadang kadang memaksa hak ini dicapai oleh putra putri sendiri sehingga akhirnya yang muncul adalah anak-anak tertekan," kata Seto.
Menurut Seto, dengan kondisi seperti ini ada beberapa anak menginginkan kembali diajar oleh guru-guru mereka. Sebab, cara pengajaran para guru yang lebih persuasif dan kreatif membuat anak-anak nyaman untuk diajar.
"Beberapa rindu kembali ke sekolah, bertemu dengan ibu guru atau bapak guru yang menjelaskannya lebih nyaman, lebih tenang, lebih kreatif dan sebagainya," pungkas Seto.
Baca juga:
824 Pasien Dirawat di RSD Wisma Atlet: 701 Positif Covid-19, 64 PDP dan 59 ODP
JNE Serahkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Baznas DKI
UNS Ciptakan Ventilator untuk Bantu Pernapasan Pasien Covid-19
Pesawat Hercules Jemput 140 Ribu APD dari Taiwan
Bandara dan Pelabuhan di Sampit Ditutup Sementara untuk Penumpang
Cara Anak Wapres Ma'ruf Amin Sambut Ramadan saat Pandemi Corona