Kakak Beradik Pelaku Begal di Samarinda Dibekuk Polisi
Junaedi dan Mahendra tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.
Kakak beradik di Samarinda, Junaedi (25) dan Mahendra (20) menjadi pelaku begal dengan kekerasan. Keduanya sudah 4 kali melancarkan aksinya dengan pisau cutter.
Kasus terbaru, kakak beradik merampas tas berisi perhiasan emas seberat 100 gram. Emas tersebut dijual Rp 40 juta. Uangnya, habis dipakai untuk foya-foya. Junaedi dan Mahendra tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa motor injeksi sering kehabisan bensin berdampak buruk? Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pengendara motor injeksi adalah kehabisan bensin. Meskipun mungkin terdengar seperti hal yang sederhana, kehabisan bensin pada motor injeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komponen-komponen penting seperti pompa bahan bakar (fuel pump) dan injektor.
"Kemarin jual perhiasan emas laku Rp 40 juta, habis dalam seminggu. Ya bagi-bagi sama teman-teman. Buat minum (miras), judi dan kebutuhan sehari-hari," kata Junaedi saat ditemui di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Kamis (12/9).
Sebelum membegal, keduanya menenggak minuman keras terlebih dahulu. Mereka membagi tugas. Junaedi bertugas sebagai joki motor dan adiknya Mahendra sebagai eksekutor.
"Mabuk dulu, baru berani (membegal)," ujar Junaedi.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa menerangkan, keduanya terakhir beraksi 24 Juli 2019 pagi lalu, di Jalan Pangeran Suryanata. Dua korban diserempet oleh pelaku dan diambil tasnya.
"Korban dengan anaknya diserempet pelaku. Lalu menggunakan cutter, memutus tali tas korban dan melukai korban," kata Damus.
"Korban melapor, dengan kerugian keseluruhan senilai Rp 80 juta, karena ada perhiasan emas seberat 100 gram di dalam tasnya yang dibawa pelaku," ungkapnya.
Aksi pembegal itu pun viral di media sosial. Dari pemeriksaan, kakak beradik itu sudah 4 kali menjambret dengan modus yang sama dan melukai korbannya.
"Barang-barang hasil begal itu dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan foya-foya," paparnya.
Dari pengembangan kasus begal ini, 2 penadah barang hasil begal juga berhasil ditangkap kepolisian di Samarinda. Keempatnya ditetapkan tersangka dan kini meringkuk di penjara.
Baca juga:
WNI di Malaysia Dirampok Komplotan Maling, Rp4,1 Miliar Raib
Misteri Hilangnya Uang Rp1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut
Usut Duit Rp1,6 M Raib, Polda Sumut Heran Pemprov Masih Pakai Sistem Tunai
Bawa Kabur Rp70 Juta, Kawanan Rampok Tembak Mati Pedagang di Muba
Kronologi Hilangnya Rp1,67 Miliar di Kantor Edy Rahmayadi