Kapal Angkut 45 Ton Beras Tenggelam
Kapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Kapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
- Penampakan Kapal Kargo Pengangkut Beras dan Semen Tenggelam di Teluk Kupang, Kok Bisa?
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wakatobi, 73 Penumpang Berhasil Dievakuasi
- Kapal Berisi 16 Ton Beras Bulog untuk Warga Karam di Perairan Meranti
- Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Kapal Angkut 45 Ton Beras Tenggelam
Kapal Motor (KM) Umaza Jaya yang mengangkut beras 45 ton dan gas elpiji dari Pelabuhan Tuju-tuju, Kabupaten Bone menuju Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tenggelam di Perairan Kepulauan Selayar, Kamis (27/6). Enam anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan dan dievakuasi.
Pejabat sementara (Ps) Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Kepulauan Selayar Aipda Suardi Andre mengatakan KM Umaza Jaya berangkat dari Pelabuhan Tuju-tuju, Kabupaten Bone pada Rabu (26/6).
Sehari berselang, kapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji dilaporkan tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
"Kapal mengangkut 45 ton beras dan elpiji tenggelam setelag diterjang ombak. Enam ABK dan Nakhoda berhasil diselamatkan dan dievakuasi," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/7).
Suardi ini menyebut saat kapal melintas di di Perairan Taka Gantarang, Kecamatan Taka Bonerate terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Suardi menyebut mesin kapal sempat mati, sehingga terombang-ambing.
"Mesin kapal mati, ditambah mesin pompa air yang ada di kapal juga mati. Sehingga air yang masuk ke dalam kapal tidak bisa dikeluarkan dan akhirnya kapal tenggelam," ungkapnya.
Saat kapal hendak tenggelam, beruntung ada kapal nelayan yang menolong. Enam ABK tersebut pun berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Desa Tarupa, Kecamatan Taka Bonerate.
"ABK dievakuasi oleh nelayan yang kebetulan melintas di dekat kapal itu.," tuturnya.
Kini, keenam ABK tersebut sudah diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar untuk pemulangan ke Kabupaten Bone. Berdasarkan data, enam ABK tercatat merupakan warga Kabupaten Bone.
"Pemkab Selayar telah berkoordinasi dengan Pemkab Bone terkait pemulangan korban ini," pungkasnya.