Pencurian Ikan di Natuna, Jimly Sebut Penenggelaman Kapal Perlu Dijalankan Lagi
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jimly Asshiddiqie memandang kebijakan penenggelaman kapal yang pernah dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di periode sebelumnya perlu untuk kembali digelar. Sebagaimana diketahui, Susi amat dikenal dengan slogan 'Tenggelamkan!' untuk kapal pencuri ika
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jimly Asshiddiqie memandang kebijakan penenggelaman kapal yang pernah dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di periode sebelumnya perlu untuk kembali digelar. Sebagaimana diketahui, Susi amat dikenal dengan slogan 'Tenggelamkan!' untuk kapal pencuri ikan.
Menurut dia, tindakan tegas terhadap kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia sudah selaiknya dijalankan. Hal ini menanggapi masuknya kapal-kapal ikan China ke perairan Natuna.
-
Acara apa yang dihadiri oleh Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, dan Ameena? Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar telah menjadi salah satu pasangan selebriti yang berpartisipasi dalam meramaikan acara Istana Berbatik pada hari Minggu (1/10) yang lalu.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Dimana Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah bertemu dengan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina? Ketika berada di sana, mereka sepertinya bertemu dengan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Mereka berfoto bersama dan kemudian membagikannya di akun media sosial masing-masing.
-
Dimana Luna Maya, Yura Yunita, Marianne Rumantir, dan Della Dartyan mendaki? Keempatnya Terlihat Bahagia Sekali Meskipun rencana awal mereka untuk mendaki Gunung Rinjani gagal, semuanya tetap terlihat bahagia dan menikmati pemandangan indah di Gunung Prau.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani dan Retno Marsudi saat rapat bersama? "Saya dan @retno_marsudi seperti dua anak sekolah bandel ya…" Sri Mulyani
"Ke depan, ada baiknya kebijakan yang dipraktikkan oleh Bu Susi Kemarin, periode yang lalu itu dipraktikkan lagi, diterapkan lagi," kata dia, di Jakarta, Senin (6/1).
Dengan begitu, lanjut dia, kapal-kapal yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia dapat ditindak secara tegas. Indonesia tidak perlu segan-segan menenggelamkan kapal-kapal tersebut.
"Jadi semua kapal pencuri itu ya ditembak saja, ditenggelamkan," tegas Jimly.
Menurut dia, penenggelaman kapal pencuri ikan tidak ada hubungannya dengan hubungan antara Indonesia dengan negara lain. Penenggelaman, dilakukan kepada oknum yang mengambil sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.
"Jadi kita harus menghadapinya bukan masalah hubungan antarnegara tapi pelaku pencurian ikan di laut ZEE kita," tandasnya.
Pegang Ucapan Menlu Retno
Terkait perbedaan sikap para menteri terhadap kapal asing di Natuna, Jimly mengatakan mengacu pada ucapan Menlu Retno Marsudi dinilai tegas karena memprotes keras kebijakan Tiongkok mengklaim sepihak kedaulatan wilayah Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia di laut Natuna.
"Karena yang paling menguasai masalah dalam hubungan luar negeri itu menteri luar negeri. Itu yang kita pegang. Jadi Menhan maupun Menteri Luhut itu kan daerah medsos bebas begini semua orang tanya, semua orang jawab. Tapi itu nggak bisa jadi pegangan," ungkapnya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1).
Dia pun enggan mempersalahkan Menhan Prabowo dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan yang pernyataannya terkesan lembek.
"Enggak. Saya rasa itu salah ucap saja. Karena baik Menhan maupun Menko itu kan hanya respons ditanya wartawan mungkin kaget lalu menyampaikan sikapnya yang cenderung prudent, hati-hati," jelas dia.
Hanya memang, di tengah naiknya tensi publik dalam menanggapi isu Natuna, pernyataan Prabowo dan Luhut memantik respon masyarakat dan dipandang sebagai sikap yang lunak terhadap China.
"Jadi niatnya baik, hati-hati, tapi mesti jangan diucapkan begitu diucapkan orang jadi marah. Ketika orang lain lagi marah lalu diucapkan seperti ngerem kemarahan walaupun niatnya baik orang jadi marah," kata Jimly.
"Jadi yang kita pegang cukup statement resmi ketika mereka rapat antarkementerian waktu rapat koordinasi menteri luar negeri sudah memberi statement ada empat poin, itu saja yang jadi pegangan," tandasnya.
(mdk/bal)