Kapal Feri Cepat Terbakar di Perairan Kupang, 14 Orang Meninggal Dunia
277 Dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Kupang, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat kebakaran kapal Kapal Feri Cepat (KFC) Cantika 77. Kapal rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini terbakar di laut Timor, tepatnya sekitar perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) pagi.
"Ini data sementara ya, yang kami berhasil evakuasi adalah 291 orang. Dengan rincian 277 orang selamat dan 14 meninggal dunia. Yang masih di Naikliu itu kurang lebih 165 orang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas II Kupang, I Putu Sudayana, Senin (24/10) malam.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Korban kebakaran KFC Cantika 77 dievakuasi menggunakan Kapal Negara Antareja milik Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas II Kupang selama dua jam. Saat tiba di Pelabuhan Tenau, Senin (24/10) kemarin, korban langsung ditangani.
Puluhan mobil ambulans beserta ratusan tenaga medis disiagakan untuk menolong para korban. Dari total 291 korban yang berhasil dievakuasi, 277 langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Kupang, untuk mendapatkan perawatan intensif.
165 Orang Masih Trauma
Sedangkan 14 korban meninggal, langsung dibawa ke ruang pemulasaran, untuk kemudian diidentifikasi oleh pihak berwenang. Sementara 165 orang lain masih bertahan di pelabuhan Naikliu, Kecamatan Amfoang, Kabupaten Kupang. Mereka mengalami trauma sehingga memilih dievakuasi menggunakan jalur darat.
"Beberapa korban di Naikliu sudah sempat diambil oleh keluarga mereka. Kami sudah koordinasi dengan perhubungan untuk mencari solusi, terkait permintaan para korban lain," ujarnya.
Tim SAR gabungan akan melakukan pencarian hari kedua di sekitar lokasi pada Selasa (25/10), serta mengecek bagian dalam kapal untuk memastikan keberadaan korban lainnya.
"Sebagian besar para korban yang dievakuasi sedang mengambang di permukaan air laut. Dan ada sebagian yang berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pantai Naikliu. Para penumpang ada yang menggunakan live jaket, ada juga yang tidak pakai live jaket," tutup I Putu Sudayana.
(mdk/tin)