Kapolda: Geng motor muncul di Pekanbaru karena problem sosial
Setelah Klewang ditangkap, muncul lagi geng-geng motor lainnya yang tak kalah brutal, yakni Romusa dan Ghost Night.
Menjamurnya geng motor di Provinsi Kepulauan Riau cukup meresahkan warga setempat. Untuk memberantas geng motor yang masuk dalam kategori meresahkan, Polda Riau akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk pemuka agama setempat.
Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono menyebut munculnya geng motor di wilayahnya di latar belakangi dari sejumlah permasalahan sosial yang terjadi.
"Seperti problem keluarga, pembinaan moral yang kurang itu ditangkap oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawan untuk kemudian diarahkan ke kenakalan bahkan sampai kejahatan," papar Kapolda saat ditemui di Lapangan Merdeka, Kabupaten Pelalawan, Kepulauan Riau, Minggu (24/11).
Kapolda menambahkan, sebagai upaya penanganan geng motor sendiri, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. "Sumber permasalahan ini harus diselesaikan dengan sinergi yang dilakukan antara Kepolisian, Pemerintah Daerah, Dinas Sosial, dan Kanwil Agama," paparnya.
"Pihak-pihak yang terkait ini diharuskan melakukan pembinaan kepada generasi muda," pungkasnya.
Sebelumnya warga Pekanbaru, Riau dibuat resah dengan kehadiran geng motor Klewang. Mardirjo alias Klewang (58), pria paruh baya yang terlibat sejumlah aksi kriminalitas di kalangan geng motor Kota Pekanbaru, akhirnya divonis 6 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru.
Namun setelah Klewang ditangkap dan dibui, muncul lagi geng-geng motor lainnya yang tak kalah brutal. Sebut saja geng motor Romusa dan Ghost Night yang juga meresahkan warga pekanbaru, Riau.