Kapolda Jabar: Kapolres takut tembak geng motor pakai rok saja
"Kalau ada apa-apa saya malu, ngapain kalau saya diam saja jadi Kapolda Jabar," tegas Irjen Iriawan.
Keberadaan geng motor yang cenderung ke arah tindak kejahatan jalanan membuat resah warga Jawa Barat. Beberapa langkah kepolisian mulai dari preemptif dan preventif sudah dilakukan.
Hanya saja, korban demi korban masih saja berjatuhan. Upaya represif pun terpaksa dilakukan. Salah satunya instruksi Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan untuk menembak di tempat terhadap pelaku.
"Kita sebenarnya bukan asal main tembak saja, kita ambil tindakan itu jika memang membahayakan dan melawan, baru (tembak di tempat)," kata Iriawan dalam diskusi geng motor di Gedung Indonesia Menggugat
(GIM), Bandung, Rabu (19/2).
Menurut jenderal bintang dua itu, ihwal tembak di tempat terhadap pelaku kriminal di jalanan, sudah ada standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan. Sehingga dia meminta semua jajarannya tegas terhadap tindakan kriminal yang dilakukan geng motor.
"Saya itu pernah kumpulkan semua kapolres di Jabar," ungkapnya. Iriawan saat itu bertanya kepada anak buahnya mengapa masalah geng motor tidak bisa diatasi padahal kewenangan ada di aparat.
"Ini akan menjadi kasihan terhadap masyarakat yang cemas terhadap ulah geng motor," jelasnya.
Para Kapolres pun tidak bisa menjawab. "Kemudian saya bilang kalian berani tidak tembak di tempat?" ujarnya yang juga tidak dijawab kapolres.
"Ya sudah kalau tidak berani ukur celananya, ganti saja pakai rok sekalian," ucapnya yang disambut sorak dari peserta diskusi.
Sebagai orang Bandung, dia mengaku tidak rela dibuat kacau oleh pelaku geng motor. "Kalau ada apa-apa saya malu, ngapain kalau saya diam saja jadi Kapolda Jabar," ungkapnya.
Dia berharap instruksi tersebut oleh jajarannya bisa dilaksanakan. "Alhamdulillah hasilnya sekarang tindak kejahatan sebenarnya berkurang, yang terakhir itu memang kasus Andik (Anggota Taruna TNI AAU yang tewas ditusuk di Jembatan layang Pasupati)," katanya.
Baca juga:
Bikin resah warga Bekasi, geng motor Tangki diburu polisi
Polisi bantah kabar geng motor serang warga Pondok Gede
Isu penyerangan geng motor, puluhan warga Pondok Gede bersiaga
27 Anggota geng Komunity Medan Sexy dibekuk, 6 tersangka rampok
Melintas di Polresta Pekanbaru, geng motor maki-maki polisi
-
Apa yang dilakukan Polres Garut untuk mengatasi masalah geng motor? Masyarakat dan pelajar diimbau memperhatikan aturan jam malam ini. Kejahatan jalanan dan geng motor belakangan marak di sejumlah daerah. Para pelakunya rata-rata pelajar yang nekat melakukan kekerasan. Untuk memutus mata rantai ini, Polres Garut, menerapkan jam malam.
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Kenapa pembeli mobil ini melapor ke polisi? "Kami berharap kendaraan yang telah dibayarkan sebesar Rp140 juta tersebut diserahkan kepada kami. Kita tunggu saja kinerja dari aparat kepolisian," kata Sultoni.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.