Kapolda Jabar soal demo di Mabes: Itu ketakutan saudara Rizieq saja
Kapolda Jabar soal demo di Mabes: Itu ketakutan saudara Rizieq saja. Anton menganggap tuntutan agar dirinya dicopot merupakan hal yang berlebihan.
Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menanggapi santai terkait demo di Mabes Polri yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) yang mendesak agar dirinya dicopot. Ia menilai aksi serta tuntutan tersebut hanyalah ketakutan dari bos FPI Habib Rizieq.
"Itu kan hanya ketakutan dari saudara Rizieq aja. Kenapa mesti begitu? Kan ada hukum," ujar Anton di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1).
Ia juga menganggap tuntutan agar dirinya dicopot merupakan hal yang berlebihan.
"Kalau menurut saya itu lebay," tambahnya.
Meski demikian, Anton juga mempersilakan unjuk rasa yang dilakukan karena sudah diatur dalam undang-undang tentang penyampaian pendapat di muka umum.
"Iya enggak apa-apa, itu haknya demo. Yang penting sesuai prosedur, enggak perlu jadi masalah. Itu aja," tandasnya.
Sebelumnya, Rizieq Shihab memimpin aksi ribuan orang di depan Gedung Badan Pemelihara Keamanan, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
"Kapolda yang bersalah harus diproses Propam! Kapolri jangan lemah untuk berhentikan kapolda yang salah! Allahuakbar! Takbiiir," teriak Rizieq dalam orasinya.
Menurutnya, Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan dan Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan akan segera dilaporkan ke Bareskrim Polri karena telah mengadu domba umat.
"Kami siap melaporkan jenderal preman! Kapolda Metro telah menghasut Laskar FPI supaya menghantam HMI," katanya.
Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) tiba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Senin pukul 11.20 WIB. Sebelum tiba di Mabes Polri, massa berpakaian putih tersebut melakukan longmarch dari Lapangan Masjid Al-Azhar sebagai titik kumpul mereka.
Baca juga:
PAN soal FPI vs Kapolda Jabar: Pemimpin ormas harus tahan diri
Habib Rizieq minta Kapolri copot Kapolda Jabar dan Kapolda Metro
Rizieq sempat adu mulut dengan Kapolres Jaksel di depan Mabes Polri
Demo Mabes Polri, FPI bakal diterima Brigjen Rikwanto
Tak hanya FPI, Komisi III DPR juga minta Kapolda Jabar dicopot
-
Mengapa Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi ini dibentuk untuk menyikapi Pemilu 2024 yang diduga berjalan dengan penuh kecurangan.
-
Kapan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu. F-PDR turut melibatkan elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, buruh, petani, nelayan yang berjuang untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi demi Indonesia yang lebih baik di tengah kondisi politik Indonesia makin jauh dari cita-cita reformasi.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.