Kapolda Metro dengar ada Pamen Polisi tak mau ditugaskan jaga TPS
Menjelang pencoblosan pemilihan Gubernur dan Wakil DKI Jakarta pada 19 April, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan meminta seluruh anggotanya untuk all out dalam menjaga tiap-tiap TPS. Tak tanggung-tanggung, Kapolda memerintahkan perwira menengah (Pamen) untuk turun langsung menjaga tiap TPS.
Menjelang pencoblosan pemilihan Gubernur dan Wakil DKI Jakarta pada 19 April, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan meminta seluruh anggotanya untuk all out dalam menjaga tiap-tiap TPS. Tak tanggung-tanggung, Kapolda memerintahkan perwira menengah (Pamen) untuk turun langsung menjaga tiap TPS.
"Saya minta seluruh Pamen yang ada di sini untuk terlibat. Jangan membeda-bedakan, kok saya Pamen tapi ditempatkan di TPS. Saya juga nanti di sana," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/4).
Dalam kesempatan ini, Iriawan membeberkan kalau dirinya mendengar kalau ada sejumlah Pamen yang enggan turun ke lapangan saat pemungutan suara berlangsung.
"Saya mendengar kenapa Pamen kenapa ditempatkan di TPS, sama semua. Kita polisi. Kebetulan rakyat butuh kita di TPS. Saya minta laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab," tegasnya.
Menurut Iriawan, pihaknya nanti akan dibantu 13.032 personel dari TNI yang ikut serta mengamankan TPS di wilayah Jakarta. Meskipun demikian, Iriawan meminta kepada seluruh tim Paslon ikut serta membantu melancarkan juga mengamankan acara.
"Saya harap kita menjaga rakyat dari segala intimidasi dan tekanan supaya Pilkada ini berjalan aman," tutupnya.
Sebelumnya juga diberitakan, Polda Metro Jaya bersama dengan TNI membentuk pasukan pemukul. Pasukan ini nantinya akan ditugaskan untuk menjaga wilayah pada saat melakukan pencoblosan, 19 April mendatang. Khususnya wilayah yang rentan terjadinya gangguan keamanan.
"Polisi kerja sama dengan teman-teman dari TNI akan menempatkan beberapa personel pasukan pemukul. Yang diperkirakan di lokasi-lokasi, dimungkinkan terjadinya gangguan keamanan," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/4).
Pasukan pemukul tersebut, jelas Suntana, akan bergerak bila ada gangguan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini guna mengawasi dan juga menghindari kejadian yang tak dinginkan.
"Dan ini akan dipimpin seorang perwira menengah," ujar Suntana.
Baca juga:
Polda Metro dan TNI akan bentuk pasukan pemukul amankan Pilgub DKI
Tensi Pilkada DKI tinggi karena sebagai barometer wilayah lain di RI
Agung Laksono sebut Ahok bikin Jakarta seperti ibu kota negara maju
Konsep syariah dalam agenda politik dinilai turunkan posisi agama
'Peluru' Prabowo untuk Ahok
Dikunjungi Sekjen PDIP, warga Cilincing nyatakan dukung Ahok-Djarot
Merasa difitnah, Prabowo tegaskan Anies-Sandi hatinya merah putih
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.