Kapolda Metro duga manajemen Stadium terlibat peredaran narkoba
Polisi mendapatkan ribuan pil ekstasi dan ratusan gram sabu di lingkungan diskotek
Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno mengatakan, pihak manajemen diskotek Stadium diduga terlibat dalam peredaran narkotika. Polisi mendapatkan ribuan pil ekstasi dan ratusan gram sabu di lingkungan diskotek tersebut.
"Karena ada beberapa kejadian, ditemukan banyaknya ekstasi. Pihak manajemen kemungkinan terlibat," kata Dwi, Rabu (21/5).
Dia menjelaskan, pihak manajemen yang terlibat bisa dari tingkat menengah dan tingkat terendah. "Pihak manajemen bisa dari low manajemen, midle dan sebagainya. Untuk sementara yang low manajemen, pihak security," tuturnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Budaya akan menghentikan izin operasi diskotek Stadium Taman Sari, Jakarta Barat. Langkah ini diambil karena diskotek tersebut sering terjadi peredaran narkoba.
"Pencabutan izin operasi berdasar surat Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Fadil Imran yang meminta agar izin operasi diskotek tersebut dicabut akibat sering ditemukannya narkotika," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta Arie Budhiman, saat dihubungi, Senin (19/5).
Pada 16 Mei 2014, bersamaan dengan meninggalnya anggota Reskrim Polres Minahasa Selatan Bripda Jicky Vay Gumerung di Stadium, polisi mendapatkan ribuan butir ekstasi dan puluhan gram sabu. Narkotika tersebut terdapat di lima locker berbeda pengunjung.
Gembong menjelaskan, di locker nomor 427 terdapat 18 paket sabu, yang masing-masing paket seberat 7,2 gram. Di locker 449 didapatkan 2.250 butir ekstasi dan sebuah senjata api Baretta kaliber 8 millimeter.
Sementara, di locker 452, didapatkan 1.000 ekstasi, di locker 448, didapatkan 700 butir ekstasi dan satu paket kelatin seberat 9,7 gram.Terakhir, di locker 428 ditemukan satu butir ekstasi.