Kapolda Metro Jaya tunggu izin jemput Rizieq di Arab Saudi
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan mengungkapkan, penyidik telah mengajukan surat red notice atau catatan merah untuk Rizieq ke Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri. Pengajuan red notice berdasarkan hasil rapat penyidik Polda Metro Jaya bersama Bareskrim Polri dan Divhubinter Polri.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan menegaskan, penyidik berencana menjemput paksa pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab di luar negeri. Karena berdasarkan informasi yang mereka himpun, tersangka kasus chat pornografi itu sedang berada di Arab Saudi.
"Ya mengarah ke sana (jemput paksa)," katanya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/5).
Dia mengungkapkan, penyidik telah mengajukan surat red notice atau catatan merah untuk Rizieq ke Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri. Pengajuan red notice berdasarkan hasil rapat penyidik Polda Metro Jaya bersama Bareskrim Polri dan Divhubinter Polri.
"Kami tadi sudah gelar di Bareskrim dan hub inter, kan sudah ditetapkan tersangka, DPO, surat penjemputan dan sekarang red notice," jelasnya.
Meski demikian, Iriawan menambahkan, penerbitan red notice itu masih harus dikaji kembali. Saat ini pihaknya masih menunggu apakah pengajuan red notice itu bisa dikabulkan atau tidak.
"Sekarang kami tunggu saja dari hub inter apakah memenuhi syarat untuk dikabulkan atau tidak. Tapi biasanya kalau memenuhi syarat dikabulkan seperti tersangka dan berkasnya. Nanti setelah penerbitan red notice baru kami pikirkan langkah selanjutnya," terangnya.
Sementara itu, Polda Jawa Barat enggan mencampuri urusan Polda Metro Jaya terkait kasus Rizieq, meskipun terlapornya sama. Walaupun, pimpinan FPI itu sudah menjadi tersangka di Jawa Barat dalam kasus penodaan Pancasila.
"Ancamannya 4 tahun. Kalau ancamannya 4 tahun berati nggak bisa ditahan. Kalau ngak bisa ditahan ngapain ikut jemput," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus saat dihubungi, Rabu (31/5).
Dia mengungkapkan, pihaknya tetap mendukung langkah dari Polda Metro Jaya membawa Rizieq ke Jakarta. "Kan sama-sama polisi juga. Jemput juga ngapain, kan kita juga nggak boleh nahan kok," tutup Yusri.