Kapolda Papua: 15.000 warga Asmat alami gizi buruk, butuh tenaga medis
Warga Asmat masih sangat membutuhkan tenaga medis, dokter dan tenaga Puskesmas. Kapolda sudah meminta Bantuan Kendali Operasi (BKO) kepada Pusdokkes Mabes Polri, agar bisa mengisi kekurangan yang ada di Asmat.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli mengatakan, saat ini puluhan ribu warga Asmat, Papua mengalami gizi buruk. Itu diketahui setelah Polri melakukan pendataan saat membantu proses evakuasi warga Asmat yang terkena gizi buruk dan campak.
"Yang mengalami gizi buruk, kalau kemarin ya cukup tinggi ya, kurang lebih di antara 10.000 sampai 15.000 orang. Jadi pelayanan-pelayanan kesehatan kita, termasuk juga pemberian vaksin. Jadi sudah banyak vaksin diberikan termasuk distribusi makanan," kata Boy di Aula PTIK/STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
-
Apa itu Gerem Asem? Gerem Asem konon jadi makanan cepat saji sejak zaman Kesultanan Banten. Kota Serang memiliki kekayaan kuliner nenek moyang yang masih bertahan bernama Gerem Asem. Rasa rempah yang kuat dengan bumbu sederhana menjadikannya sebagai makanan cepat saji ala kerajaan Kesultanan Banten.
-
Apa isi dari Bubur Ase? Mengutip Instagram Majalah Jakita Pemrov DKI Jakarta, Bubur Ase merupakan kuliner bubur nasi yang diberi isian sayur berupa irisan timun, tauge, selederi dan asinan sawi. Selanjutnya bubur nasi beserta isiannya disiram kuah semur berisi daging sapi dan potongan tahu putih.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Apa yang dimaksud dengan bumbu sayur asem? Untuk membuat bumbu sayur asem, bahan-bahan yang diperlukan bisa berbeda-beda tergantung dari variasi resep yang digunakan.
-
Apa yang dimaksud dengan Bubur Asyura? Bubur asyura adalah makanan khas masyarakat Melayu yang biasanya menjadi sajian khas untuk menyambut hari Asyura, yaitu hari kesepuluh bulan Muharram.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menjelaskan, gizi buruk yang dialami warga Asmat, Papua, utamanya karena faktor ekonomi. Mereka tidak terjangkau Pemerintah karena kendala akses jalan.
"Persoalan gizi buruk ini kami lihat lebih kepada pertama adalah lokasi masyarakat yang cukup jauh sehingga dari aspek perekonomian untuk menjangkau daerah-daerah yang bisa didistribusi oleh pemerintah secara menyeluruh ini terkendala," ujarnya.
Selain itu, warga juga kesulitan akses menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan juga mahalnya biaya transportasi di sana (Asmat). Jarak yang jauh juga menjadi faktor sulitnya pemerintah daerah bisa sampai ke perkampungan warga Asmat.
"Persoalannya mereka jauh dari Puskesmas dan sulit mendapatkan sarana transportasi, andaikan ada sarana transportasi biaya untuk BBM-nya bagi mereka cukup mahal. Jadi ada daerah-daerah yang oleh pemerintah daerah tidak terjangkau dan masyarakat sendiri tidak dapat serta merta ketika butuh platinum kesehatan datang ke Puskesmas dikarenakan faktor transportasi itu," paparnya.
Kondisi saat ini, warga Asmat masih sangat membutuhkan tenaga medis, dokter dan tenaga Puskesmas. Kapolda sudah meminta Bantuan Kendali Operasi (BKO) kepada Pusdokkes Mabes Polri, agar bisa mengisi kekurangan yang ada di Asmat.
"Jadi beberapa puskesmas tidak ada dokter yang ada di paramedis, Tetapi kalau di RSUD yang ada di Agats itu cukup, baik spesialis maupun dokter umum dan paramedis lainnya cukup," ucapnya.
Baca juga:
Diserang wabah campak dan gizi buruk, Suku Asmat tak mungkin direlokasi
Wabah campak di Asmat, Jokowi minta cermati daerah lain di Papua
'Terlalu banyak infrastruktur, tapi pembangunan manusia tak dipikirkan'
Campak dan gizi buruk di Asmat, Jokowi bentuk tim penanggulangan
Satgas TNI-Polri tangani campak di Papua berlaku sepanjang 2018