Kapolda Papua: TNI-Polri Tak Akan Mundur Selangkah pun Terhadap KKB
Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri, menduga kuat pelaku adalah anggota KKB yang pernah kontak tembak dengan aparat.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar gedung sekolah, puskesmas serta merusak sejumlah fasilitas umum. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/5), pukul 22.30 Wit.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri, menduga kuat pelaku adalah anggota KKB yang pernah kontak tembak dengan aparat.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Kapan cerita anekdot tentang kaos tahanan KPK terjadi? Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin.
"Bahwa benar telah terjadi aksi pembakaran di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang mana juga merupakan pelaku aksi kejahatan kekerasan maupun kontak tembak dengan petugas beberapa waktu lalu, dari aksi tersebut tidak ada korban jiwa," kata Fakhiri dalam keterangannya, Selasa (4/5).
Fakhiri menyebut bangunan-bangunan yang dibakar digunakan sebagai Poskotis oleh aparat saat penegakan hukum beberapa waktu lalu.
"Kami harap ini tidak akan terulang kembali, karena kami akan tindak tegas. Kita ketahui bersama bahwa bangunan-bangunan ini merupakan tempat fasilitas umum masyarakat," ujarnya.
"Kami harap masyarakat juga harus berani melawan karena mereka (KKB) atau siapapun yang mengganggu keamanan patut untuk kita tindak tegas di wilayah kampung kita masing-masing," sambungnya.
Kawasan Lekagak Telenggen, disebut Fakhiri, masih jauh di belakang Kampung Mayuberi. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan penegakan hukum sampai dipastikan Kabupaten Puncak, Ilaga bersih dari para kelompok KKB.
"Saya tegaskan bahwa aparat TNI-Polri tidak akan mundur selangkah pun dan kita akan lakukan penegakan hukum terhadap KKB dalam beberapa waktu ke depan," tegasnya.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah melakukan pembakaran terhadap gedung sekolah, Pukesmas serta melakukan pengerusakan fasilitas jalan. Kejadian ini terjadi pada Minggu (2/5) sekira pukul 22.30 Wit.
"Pukul 11.30 Wit, telah datang melapor Kepala Distrik Ilaga Utara, Bapak Joni Elatotagam bahwa telah terjadi pembakaran yang berawal pada Minggu, 2 Mei 2021, sekitar Pukul 22.30 Wit," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (4/5).
Berdasarkan keterangan dari Joni Elatotagam, lanjut Kamal, pada saat berada di Kampung Uloni Distrik Ilaga Kabupaten Puncak. Melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuber sekitar Pukul 23.00 Wit.
"Sehari setelah kejadian tersebut tiba di Kampung Kimak untuk melapor kepada pihak Kepolisian, kemudian Bapak Joni Elatotagam kembali mendapat telepon dari saksi kedua bahwa Gedung SD Mayuberi telah di bakar juga oleh Kelompok KKB," jelasnya.
"Bapak Joni Elatotagam mengambil langkah yaitu pada Senin 3 Mei 2021 mendatangi Polres Puncak untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisan," sambungnya.
Untuk fasilitas jalan yang telah dirusak oleh kelompok yang telah ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah yakni sebanyak tiga lokasi yakni Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin.
"Selain itu informasi yang didapati bawha jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 Cm. Pengerusakan tersebut menurut Bapak Joni Elatotagam kemungkinan bertepatan dengan waktu pembakaran Gedung Puskesmas dan Gedung SD Nayuberi. Selain itu ada banyak sekali simpatisan KKB yang membantu pembakaran Gedung dan pengerusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok," ungkapnya.
"Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan di lanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak Fasilitas Umum tersebut," sambungnya.
Baca juga:
Polri Pastikan Penetapan KKB Papua Sebagai Teroris Sudah Lewat Kajian Mendalam
KKB Bakar Gedung Sekolah dan Puskesmas serta Rusak Tiga Jalan di Papua
CEK FAKTA: Tidak Benar Pasukan Elite Denjaka Diterjunkan ke Papua, Ini Faktanya
Kapolda Papua: Kami Tidak Main-Main dengan KKB
Polri Sebut Penegakan Hukum KKB Papua Gunakan UU Terorisme
Polri Soal Ancaman dari KKB di Papua: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Kelompok Ini