Kapolri Apresiasi Kesabaran Bripka Rudy, Polantas Dicekik Pengemudi Agya
Kapolri Jenderal Idham Azis mengapresiasi sikap anggota Polisi Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Bripka Rudy Rustam karena bisa menahan emosi saat menjalankan tugasnya.
Kapolri Jenderal Idham Azis mengapresiasi sikap anggota Polisi Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Bripka Rudy Rustam karena bisa menahan emosi saat menjalankan tugasnya. Bripka Rudy dicekik pengendara Toyota Agya B 2340 SIH, Tohap Silaban. Sang pengemudi emosi karena diberi surat tilang setelah melanggar aturan ketertiban jalan raya.
"Kapolri sangat apresiasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus lewat keterangan tertulis diterima, Minggu (9/2).
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
Polda Metro meminta Dirlantas memberi penghargaan pada Bripka Rudy. Ini sebagai contoh kepada anggota lain untuk meniru kesabarannya saat menangani pelaku yang membandel.
"Kita ajukan kepada pimpinan untuk diberi penghargaan," jelas Kombes Yusri.
Selain mengapresiasi kesabaran Bripka Rudy, Kombes Yusri menambahkan jajaran Reskrim Polres Metro Jakbar juga patut diberi penghargaan karena cepat merespon tindakan tak etis Tohab karena tindak pencekikan dilakukannya saat hendak diamankan.
Minta Maaf
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/2) sekitar pukul 09.30 WIB. Mulanya, Tohap Silaban berhenti di 300 meter gardu pembayaran Tol Angke 2. Dia diduga menghindari aturan Ganjil-Genap karena waktu jamnya akan berakhir. Polisi yang sedang berpatroli memberikan sanksi tilang. Pengemudi tak terima ketika Bripka Rudy Rustam sedang menulis surat tilang.
Kini Tohap sudah berstatus tersangka dan ditahan Polres Metro Jakbar. Tohap dikenakan Pasal Pasal 212 KUHP dan Pasal 335 KUHP. Dia terancam hukuman 1 tahun penjara atas melawan petugas kepolisian.
Tohab menyampaikan rasa penyesalan atas perbuatannya. Dia meminta maaf.
"Saya menyesal, saya khilaf," tutur Tohab di Polres Jakarta Barat.
Tohab juga meminta maaf kepada keluarganya atas kejadian tersebut. Termasuk ke seluruh petugas kepolisian.
"Saya berjanji tidak akan terjadi lagi," kata Tohab.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com