Kapolri Duga Ada Pengguna Senjata Selain Kelompok Kivlan di Kerusuhan 22 Mei
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan, pihaknya tengah melakukan investigasi tentang banyaknya korban berjatuhan baik dari aparat petugas maupun massa.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga, aksi kerusuhan pada 21-22 Mei lalu ditunggangi oleh pihak ketiga. Hingga akhirnya aksi damai berubah menjadi kerusuhan di berbagai tempat, seperti Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta Barat.
Sebab, sebelum tanggal 21-22 ada tiga kelompok yang memiliki senjata ilegal yang diduga berkaitan dengan peristiwa di Jakarta.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana Makam Bergota Krajan berada? Makam Bergota Krajan, menurut warga sekitar, merupakan kompleks pemakaman paling tua di Bergota.
-
Dimana Stasiun Kutaraja berada? Stasiun Kutaraja berada di Kampung Baru, Baiturrahman, Banda Aceh, letaknya cukup berdekatan dengan Masjid Raya Baiturrahman.
-
Dimana Stasiun Kemidjen berada? Stasiun Kemidjen merupakan stasiun kereta api tertua di Indonesia. Stasiun yang dibangun perusahaan swasta Belanda, Nederlandsch Indische Maatschappij (NIS) pada tahun 1867 itu juga dikenal dengan nama Stasiun Samarang.
"Pertama ada 15 orang dengan 4 senjata api di Jawa Barat. Yang kedua adalah bapak S (Mayjen Purn Soenarko) yang mengirimkan senjata dari Aceh untuk tanggal 22, sekarang disita. Lalu bapak Kivlan Zen ada 4 senjata api," kata Tito di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (13/6).
"Mungkin ada pihak lain yang tak terdeteksi menggunakan senjata api," sambung Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan, pihaknya tengah melakukan investigasi tentang banyaknya korban berjatuhan baik dari aparat petugas maupun massa.
"Kita lihat apakah mereka adalah korban sebagai perusuh. atau mereka korban masyarakat biasa. Ini sedang didalami oleh tim ini," ujar Tito.
Lebih lanjut ia menegaskan, saat ini tim bekerja pararel dengan Komnas HAM. Rapat dilakukan dengan Komnas HAM untuk merekonsiliasi data dari Polri dan juga tim Komnas HAM.
"Jadi kita tidak mau membuat menjadi sama, tapi masing-masing berbeda yang penting ada komunikasi karena data dan fakta itu perlu. Untuk bisa terjadi sebagian di tempat lain sebagian juga di dapatkan," pungkas Tito.
Baca juga:
Kapolri Tito: Polri Tidak Pernah Bilang Dalang Kerusuhan Kivlan Zen
Politisi PDIP: Perebutan Kekuasaan di Indonesia Melalui Pemilu Bukan Desing Mesiu
Kivlan Zen Kirim Surat Jaminan Penangguhan Penahanan ke Menhan & Danjen Kopassus
PDIP Soal Rencana Pembunuhan 4 Tokoh: Ada Upaya Mainkan Politik Kekerasan
Komisi III Akan Panggil Kapolri Terkait Korban Penembakan saat Rusuh 22 Mei
Tanggapan Yunarto Wijaya Setelah Namanya Jadi Target Pembunuhan