Kapolri Instruksikan Kapolda Buat Kampung Tangguh Narkoba
Jenderal bintang empat ini juga menginginkan setiap Kampung Tangguh Narkoba memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap ancaman narkoba.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada anggotanya atau Kapolda untuk membuat Kampung Tangguh Narkoba. Hal ini disampaikan usai Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Pusat ungkap kasus narkoba jenis sabu jaringan Timur Tengah-Afrika sebesar 1,129 ton.
"Saya minta untuk Kampung Tangguh Narkoba diciptakan di seluruh Indonesia untuk menekan peredaran narkoba," kata Sigit di Polda Metro Jaya, Senin (14/6).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa alasan Ello mengonsumsi narkoba? Dalam podcast YouTube Daniel Mananta, Marcello Tahitoe bercerita tentang pengalamannya bersentuhan dengan narkoba.“Waktu itu gue masih muda banget dan orang tua gue itu benar-benar hands on ke karir gue. Jadi gue ngerasa kayak butuh ruang, tapi nggak bisa,” kata Ello, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network pada 15 November 2022.
-
Bagaimana upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan citra Polri di mata masyarakat? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan warga. Polri pun juga membentuk 'Polisi RW', di setiap daerah atau wilayah. Bahkan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran turun dan berkomunikasi langsung dengan warga.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Nantinya, dalam pembuatan Kampung Tangguh Narkoba itu juga melibatkan Pemerintah Daerah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta stakeholder terkait lainnya.
Jenderal bintang empat ini juga menginginkan setiap Kampung Tangguh Narkoba memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap ancaman narkoba.
"Terhadap peredaran yang ada segera bisa diinformasikan sehingga kemudian kita bisa tangkap, dengan harapan itu maka kita memiliki daya cegah dan daya tangkal," ujarnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini memerintahkan anggotanya untuk perang melawan narkoba menuntaskan permasalahan tersebut dari mulai hulu sampai hilir.
Untuk menuntaskan permasalahan itu, ia juga ingin agar Korps Bhayangkara membangun kerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada seperti BNN, Bea Cukai dan Ditjen PAS.
"Pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama. Kita bisa bekerja maksimal dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Narkoba adalah ancaman kita bersama," tegasnya.
"Maka kita harus melenyapkan narkoba dari Indonesia. Ini butuh kerja keras serta kerjasama dari seluruh elemen, stakeholder dan masyarakat," tutupnya.
Polisi Ungkap 1,129 Ton Sabu
Sebelumnya, Jajaran Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Pusat telah mengungkap kasus narkoba jaringan Timur Tengah sebesar 1,129 ton sabu. Dalam pengungkapan ini, sebanyak tujuh orang telah diamankan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tujuh orang yang diamankan itu yakni lima orang Warga Negara Indonesia (WNI) dan dua orang merupakan Warga Negara Asing (WNA) Nigeria.
"Untuk penangkapan kali ini dilakukan oleh rekan-rekan anggota Polda Metro dan Polres Jakarta Pusat secara berturut-turut diakhir Mei sampai dengan bulan Juni yang terus dikembangkan diempat tkp, telah diamankan lima Warga Negera Indonesia inisial MR, AH, HS, NB dan EK serta dua Warag Negara asal Nigeria CSN dan OJN," kata Sigit di Polda Metro Jaya, Senin (14/6).
Ia menyebut, barang haram yang telah diamankan tersebut berasal dari Timur Tengah dan juga Afrika.
"Pengungkapan ini dilaksanakan diempat tempat yaitu di Gunung Sindur, pada saat itu sebesar 393 kilogram, yang kedua di Pasar Modern Bekasi sebesar 511 kilogram, yang ketiga di Apartemen Basura Jakarta Timu dan yang keempat di Apartemen Grand Pramuka," sebutnya.
Baca juga:
Terjaring Razia Tempat Hiburan Malam, Sekda Nias Utara Positif Gunakan Narkoba
14,46 Kg Sabu Senilai Lebih Rp19 Miliar di Samarinda Diblender
Kabur saat Ditangkap, Pemilik Sabu di Aceh Utara Ditembak Polisi
2 Napi LP Cilegon Pengendali 1,1 Ton Sabu Jaringan Timteng Diungkap Polda Metro
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu 1,1 Ton Jaringan Timur Tengah
Kapolri Perintahkan Pembentukan Kampung Tanggung Narkoba di Seluruh Indonesia