Kapolri Klaim Polisi Sudah Berubah, Tidak Takut Diawasi saat Jalankan Tugas
Bahkan, Sigit menegaskan saat ini demi menjaga kepastian hukum dan kepercayaan masyarakat. Kerap kali, dalam serangkaian pemeriksaan turut melibatkan pengawas eksternal yakni Kompolnas.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim kini anggotanya telah mulai berubah seiring dengan perbaikan yang telah dilakukan. Salah satunya, perubahan yang sudah tidak takut diawasi ketika menjalankan tugas.
"Salah satunya adalah mengoptimalkan pengawasan. Yang tadinya kita sangat takut kalau diawasi, maka kali ini kita terbuka," kata Sigit saat sambutan ketika acara Kompolnas Awards 2023, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan citra Polri di mata masyarakat? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan warga. Polri pun juga membentuk 'Polisi RW', di setiap daerah atau wilayah. Bahkan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran turun dan berkomunikasi langsung dengan warga.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Mengapa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak dapat hadir di HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Bahkan, Sigit menegaskan saat ini demi menjaga kepastian hukum dan kepercayaan masyarakat. Kerap kali, dalam serangkaian pemeriksaan turut melibatkan pengawas eksternal yakni Kompolnas.
"Mohon maaf dan terimakasih Pak Benny (Ketua Harian Kompolnas) bahwa kadang-kadang untuk meyakinkan masyarakat bahwa polisi ini transparan. Kami membawa masyarakat yang sedang memiliki permasalahan di Polri untuk kita bawa Kompolnas," ucapnya.
"Untuk menunjukkan polisi tidak ada yang ditutup-tutupi, polisi netral Pak Benny karena kami memang membutuhkan itu. Banyak hal yang sudah diberikan kepada kita dari Kompolnas," tambah dia.
Sigit mengatakan dampak dari keterlibatan Kompolnas, saat ini anggota sudah tidak takut lagi apabila diawasi dalam tugasnya. Karena, telah menjalankan tugas secara transparan dan sesuai prosedur yang berlaku
"Saat ini saya kira tidak ada lagi dari anggota-anggota kami takut apabila kami diperiksa oleh Kompolnas. Justru kami bersyukur bahwa kita mendapatkan koreksi, dan koreksinya adalah dalam rangka untuk memperbaiki dan membangun institusi kita," ujarnya.
(mdk/eko)