Kapolri minta data terduga teroris disebar ke Bhabinkamtibmas & Babinsa
Data intelijen yang disebar yakni berkaitan dengan sel teroris yang tidak aktif namun potensial melakukan teror. Sehingga semua pihak dapat melakukan pemantauan dan pencegahan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta data intelijen kelompok teroris disebar ke tiga pilar. Yakni, Bhabinkamtibmas dari unsur Polri, Babinsa dari TNI, dan kepala desa dari pemerintah.
Agar seluruh jajaran bisa mengawasi sel-sel kelompok teroris baik yang aktif maupun tidak.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Kapolri merespons ketika disapa oleh anggota angkatan 83 di depan para Jenderal? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
"Satgas antiterorisme Polda yang sudah memiliki data dari Satgas Densus agar sel-sel yang dianggap perlu diawasi agar diserahkan kepada tiga pilar ini," ujar Tito saat Rapat Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idul Fitri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).
Data intelijen yang disebar yakni berkaitan dengan sel teroris yang tidak aktif namun potensial melakukan teror. Sehingga semua pihak dapat melakukan pemantauan dan pencegahan.
"Sekali lagi kepada Kepala Densus untuk men-share informasi jaringan yang dianggap prioritas kedua. Prioritas satu tetap ditangani teman-teman Densus," katanya.
Mantan Kepala Densus 88 Antiteror ini mengambil pelajaran dari kejadian bom bunuh diri di Surabaya yang dilakukan oleh sel tidur. Pengawasan terhadap bomber Surabaya, Dita Cs sempat dikendurkan sesaat sebelum pengeboman.
"Sebetulnya sudah termonitor, tapi kemudian tim begerak ke yang lain yang sel aktif, ternyata tim sel yang tidak aktif ini justru melakukan aksi," ucap Tito.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Kapolri sebut 96 terduga teroris ditangkap pasca kerusuhan Mako Brimob
Aktivitas rektor, dosen hingga mahasiswa di media sosial akan dipantau
Taufik Kurniawan tak yakin DPR jadi sasaran bom terduga teroris
Menag minta perguruan tinggi jaga kebebasan akademik dari praktik terorisme
Cegah gerakan radikal, Pangdam Hasanuddin minta waspadai indekos dan masjid