Kapolri Sebut 139 Orang Meninggal Dunia Akibat Tsunami di Banten
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut korban meninggal dunia akibat tsunami di wilayah Kabupaten Serang, dan Pandeglang, Banten mencapai 139 orang. Untuk wilayah Lampung Selatan hingga kini masih dikumpulkan informasinya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut korban meninggal dunia akibat tsunami di wilayah Kabupaten Serang, dan Pandeglang, Banten mencapai 139 orang. Untuk wilayah Lampung Selatan hingga kini masih dikumpulkan informasinya.
"Sementara ini korban di Banten saja ada 139 yang sudah ditemukan meninggal dunia, yang luka dan berobat ada 600-an orang," kata Kapolri saat meninjau di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
Saat ini, petugas gabungan sedang mencari korban yang diduga masih berada direruntuhan bangunan. Terutama di hotel, vila, cottage yang berada di sepanjang pantai Carita hingga Anyer.
"Mengevakuasi korban yang meninggal secepatnya, mengidentifikasi agar bisa cepat diserahkan kepada pihak keluarga," ujarnya.
Tito mengimbau kepada masyarakat dapat tenang menghadapi musibah dan tidak percaya dengan informasi yang tidak benar di media sosial.
"Meminta kepada masyarakat tenang, bangsa Indonesia sudah takdirnya berada pada ini. Kita juga berada pada lempengan-lempengan gempa bumi dan gunung berapi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo mengatakan total jumlah korban meninggal 168 orang, 745 orang terluka dan 30 orang lainnya hilang. Jumlah itu berdasarkan data pukul 13.00 WIB.
Baca juga:
Menkes Pastikan Stok Obat di Puskesmas Terdampak Tsunami Banten Aman
Data Korban Tsunami Anyer & Lampung Pukul 07.00: 281 Meninggal dan 1.016 Luka-luka
Janji Bani 'Seventeen' Sebelum Berangkat Konser dan Jadi Korban Tsunami
Sampaikan Duka untuk Tsunami Anyer, Kemenpar Segera Aktifkan TCC
Tsunami Anyer dan Lampung, Singapura Sampaikan Duka Cita dan Siap Bantu
Korban Tsunami Selat Sunda di Pesisir Lampung: 58 Meninggal Dunia, 424 Luka-luka