Kapolri sebut jihad sebagai Rukun Islam Ke-6 versi teroris
Mantan Kepala BNPT ini menjelaskan, para teroris juga telah menganut paham salafi jihadisme yang disebarkan oleh Sayyid Qutb. Menurutnya, paham dari Sayyid Qutb itu diambil dari tulisan Ibnu Taimiyah yang membolehkan melawan pemimpin.
Pasca ledakan bom yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Surabaya, Densus 88 antiteror banyak melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris. Terbukti sudah ada hampir 200 terduga teroris yang ditangkap pasca kejadian tersebut.
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, teroris telah menganut paham Takfiri menjadikan jihad sebagai Rukun Islam Ke-6. Karena kelompok ini mudah mengkafirkan kelompok lain apabila tidak sependapat dengan ideologinya atau pemikirannya.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia diperingati? Pada tanggal 19 Mei setiap tahunnya, pemerintah Indonesia secara nasional memperingati Hari Korps Cacat Veteran Indonesia.
-
Apa kejutan yang diberikan prajurit TNI kepada Kapolres Tuban? Kapolres Tuban tiba-tiba diangkat oleh para prajurit TNI sebagai bentuk perayaan yang meriah. Selain itu, kue ulang tahun yang seharusnya dipotong dan dibagi pun akhirnya mendarat ke wajah Kapolres dengan sangat belepotan.
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
"Saya lebih dari 1.000 (teroris) berdialog, mau di Indonesia, Filipina sampai Guantanamo sama pemahaman Takfiri. Bagi mereka jihad itu rukun Islam ke-6, tadinya saya juga ketawa tapi ternyata dia meyakinkan betul," katanya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).
Mantan Kepala BNPT ini menjelaskan, para teroris juga telah menganut paham salafi jihadisme yang disebarkan oleh Sayyid Qutb. Menurutnya, paham dari Sayyid Qutb itu diambil dari tulisan Ibnu Taimiyah yang membolehkan melawan pemimpin.
"Tapi konteksnya saat itu mobilisasi muslim dalam menghadapi kekuasan Mongol. Sehingga muncul Ibnu Taimiyah untuk memberi keyakinan melawan penguasa Mongol Sah," jelasnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengungkapkan, salah satu organisasi Islam di Indonesia pernah mengeluarkan fatwa untuk pengikutnya berjihad melawan Inggris pada masa penjajahan.
"Sama waktu tahun 1945 ada fatwa jihad dari Nahdlatul Ulama untuk melawan Inggris yang kita kenal peristiwa Surabaya," tandasnya.
Baca juga:
Belum lakukan eksekusi, Kejagung tunggu sikap resmi Aman soal vonis mati
Trauma disandera terduga teroris Kaliurang, korban akan didampingi psikolog
Pelaku penyerangan di Mapolres Indramayu adalah anggota JAD
NasDem: Gerakan separatis sama buruknya dengan kelompok teroris
Belum ada keluarga datang, jenazah 3 terduga teroris masih di RS Bhayangkara DIY
Tak ikut rakit bom, istri terduga teroris di Pasuruan tetap dibui 200 hari