Kapolri sebut teror di Indonesia diawali Azahari dan Noordin M Top
Setelah kejadian bom Bali, serangkaian teror pun dimulai.
Kurun waktu 20 tahun kurang, serangkaian aksi teroris terjadi di Indonesia. Kapolri Jenderal Barodin Haiti pun mengungkapkan, aksi teroris di Indonesia berasal dari aksi dr Azahari dan Noordin M Top saat tragedi bom Bali I.
"Mereka pemain serangkaian aksi teror. Azhari teror bom Bali yang pertama, bom JW Marriot, bom Kedutaan Besar Australia dan bom Bali kedua. Lalu dari tahun ke tahun mereka berkurang. Kemudian berlangsung lagi bom di Ritz Carlton dan JW Marriot saat Noordin M Top," kata Kapolri di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Senin (15/2).
Setelah itu, ungkap Kapolri, terjadi satu kondisi di mana aksi-aksi teror tidak terkoordinir dengan baik. Pelatihan militer di Janto Aceh, yakni pascameninggalnya Noordin dan Azahari. Lintas takzim mereka lakukan latihan militer.
"Selanjutnya dipelopori Abu bakar Baasyir. Mereka memproklamirkan diri sebagai Tanzim Al Qaeda. Mereka melakukan fa'i, mereka melakukan perampokan," ungkapnya.
Kemudian, pascapengungkapan Janto Aceh ini, mereka juga mengubah sasaran terorisme. Dengan tadinya simbol barat, lalu berubah sasaran ke Polri. Sebab menurut mereka, polisi merupakan penghalang aksinya.
"Lalu di Poso menjadi basis perjuangan dengan MIT dan mengangkat Santoso sebagai pimpinan. Terus tahun 2015 kita lakukan operasi, kita tangkap Daeng Koro dan Ibrahim yang merupakan master main pergerakan Santoso. Kekuatan mereka sangat berpengaruh. Mereka juga melakukan rekrutmen," jelasnya.
Kejadian terorisme mereka ini, lanjut Kapolri, memberikan pengaruh besar terhadap terorisme global. Adanya konflik oposisi di Suriah (ISIS) mengundang afiliasi dengan Al Qaeda.
"Dalam perkembangannya, terjadi perpecahan Al Qaeda. Perpecahan karena adanya perbedaan. Al Qaeda mau gulingkan pemerintah. Tapi ISIS mereka mau lakukan Khalifah Islamiyah. Isu khilafah lebih menarik di radikal, ini menyebabkan konflik antara ISIS dan Al Qaeda," jelasnya.
"Konflik di Suriah menginspirasi mereka. Makanya mereka pulang untuk melakukan aksi itu di Indonesia. Beberapa kelompok radikal yang setia kepada ISIS yakni kelompok JAD, Abu Bakar Baasyir, kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, Oman Abdurahman, Banten, ISIS Fraksi Rois. Ada sembilan kelompok Indonesia yang mendukung ISIS dan 21 kelompok Singapura yang dukung ISIS," tutupnya.
Baca juga:
Antisipasi terorisme, pemerintah batasi bebas visa sejumlah negara
Menko Luhut sebut teroris bakal kembali lakukan penyerangan
Polisi sempat baku tembak dengan pelaku terduga teroris di Bima
Latihan penanggulangan teror, BNPT justru tak punya peluru
Menko Luhut sebut fasilitas Tim Densus 88 memprihatinkan
Menko Luhut sebut polisi-TNI siap serbu teroris kapan saja
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Apa yang dilakukan Kapolri soal pengungsi Rohingya? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sejumlah warga yang mengungsi tersebut sudah adanya kesepakatan sebelumnya."(Rohingya) Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima. Namun demikian kita bekerjasama dengan UNHCR," kata Sigit kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/12).
-
Bagaimana tanggapan Kapolri terkait kasus yang menjerat Panji Gumilang? "Ya tentunya tahapan penyidikan kan sekarang sedang berjalan, untuk proses penyidikan tentunya kan membutuhkan kelengkapan alat bukti sesuai yang diatur oleh KUHAP, karena ada beberapa pasal yang masuk, yang tentunya kita harus dalami satu persatu," tutur Listyo kepada wartawan di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (21/7).
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” selama dua tahun.