Kapolri Sigit: Madura Masuk Kategori Wilayah Sangat Rawan Pilkada Serentak
Tiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.
Polisi telah memetakan kawasan berdasarkan kerawanan di Jawa Timur terkait dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak mendatang. Pulau Madura pun dianggap sebagai wilayah yang sangat rawan dan menjadi perhatian khusus aparat keamanan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, ada tiga pengelompokan wilayah yang telah dipetakan pihaknya dalam kaitannya dengan Pilkada serentak mendatang. Tiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.
- Pilkada Musi Rawa Utara Ricuh, Pendukung Paslon Bentrok hingga Luka Disabet Senjata Tajam
- Kapolri Antisipasi Terjadi Gangguan Setelah Hasil Perhitungan Pilkada di Wilayah Rawan
- Gagal Jadi Ketua PWNU Jatim, Begini Sosok Kiai Makki Nasir Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan
- Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
"Tentunya ada pembagian, karena di sini ada kurang lebih 60.751 TPS (Tempat Pemungutan Suara). Tadi dipaparkan ada tiga pengelompokan yaitu wilayah yang sangat rawan, kemudian wilayah yang rawan, dan wilayah yang kurang rawan," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (19/11).
Ia menambahkan, yang menjadi fokus perhatian pihaknya adalah kawasan-kawasan yang pasangan calon kepala daerahnya ada lebih dari dua. Untuk itu, pihaknya akan berusaha untuk menjaga situasi dan mengelolanya dengan baik agar tidak memunculkan masalah.
Ia pun menyebut Pulau Madura sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam kategori sangat rawan. Oleh karenanya, ia pun akan menempatkan personil dengan jumlah yang lebih besar dari lainnya.
"Wilayah-wilayah yang pasangannya lebih dari dua paslon, karena ini juga tentunya situasinya juga kalau tidak kita jaga dan kita kelola dengan baik tentunya akan memunculkan masalah. Khususnya wilayah Madura ini memang masuk kategori sangat rawan. Sehingga kita pun juga menempatkan personil lebih besar dan pola pengamanannya juga disesuaikan," tegasnya.
Ia menyebut, dinamika kerawanan tiap wilayah bisa berubah. Oleh karena itu, ia pun sudah meminta pada Kapolda dan Kapolres untuk bekerjasama dengan Panglima Kodam serta Dandim agar mengikuti perkembangan wilayah, sehingga bisa mempersiapkan pola pengamanan sesuai dengan kerawanan wilayah masing-masing.
"Kerawanan masing-masing wilayah tentunya bisa berubah. Oleh karena itu saya minta kepada pak Kapolda nanti, pak Kapolres bekerja sama dengan panglima Kodam dengan Dandim untuk terus mengikuti perkembangan wilayah yang ada. Sehingga kemudian bisa mempersiapkan pola PAM yang sesuai dengan kerawanan yang terjadi," ungkapnya.