Karhutla di Sepaku, Bupati Bantah Warga Sengaja Membakar karena Ingin Menjual Lahan
Tiga hektare lahan kebun sawit, sengon dan semak belukar di Desa Bukit Raya, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Senin (2/9) malam, hangus terbakar. Pemkab PPU menepis warga Sepaku sengaja membakar lahan untuk dijual terkait kabar lokasi ibu kota negara (IKN) di Sepaku.
Tiga hektare lahan kebun sawit, sengon dan semak belukar di Desa Bukit Raya, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Senin (2/9) malam, hangus terbakar. Pemkab PPU menepis warga Sepaku sengaja membakar lahan untuk dijual terkait kabar lokasi ibu kota negara (IKN) di Sepaku.
Kebakaran lahan yang terjadi di PPU sejauh ini belum menjadi persoalan krusial. Di tengah musim kemarau saat ini, tidak sedikit petani membakar lahan miliknya sendiri.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Di mana lokasi ibu kota baru Mesir? Ibu kota baru Mesir ini dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura.
-
Di mana letak ibu kota Garut? Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
"Karena dia (warga) membakar lahannya sendiri. Meratakan lahan, mungkin tujuannya mempercantik. Wajar, kan yang punya lahan dia," kata Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (3/9).
Gafur menerangkan, saat ini intensitas hujan sangat minim, bahkan cuaca panas sangat terik. "Biasanya petani di PPU, kalau lagi cuaca cerah seperti ini, salah satu trik mereka selain memotong (ranting/batang pohon kering), timbunan dari potongan itu kan mereka bakar," ujar Gafur.
"Mungkin ada yang ingin dibuat di lahan itu. Kalau kami, tidak khawatir karena itu sudah biasa. Se-Kaltim juga ada seperti itu," tambahnya.
Gafur juga menepis warganya membakar lahan untuk dijual. Mengingat Sepaku, disebut sebagai kawasan pembangunan IKN. "Bukan seperti itu," tegas Gafur.
Kendati demikian, Gafur memastikan dia telah menginstruksikan Camat dan Lurah, serta BPD (Badan Pembangunan Desa), untuk terus mensosialisasikan bahaya membakar lahan. "Terus disosialisasikan. Kalau bakar lahan bisa berdampak negatif karena lahan di sebelahnya, bisa ikut terbakar," ungkap Gafur.
Diketahui, 3 hektare lahan perkebunan dan semak belukar, di Desa Bukit Raya, kecamatan Sepaku, di kabupaten PPU, Senin (2/9) malam, terbakar. Sepaku sendiri, disebut kawasan bakal calon ibu kota baru, selain Samboja di Kutai Kartanegara. Kobaran api diketahui sejak sore, namun baru bisa dipadamkan sekira pukul 22.00 Wita.
Tiga hektare lahan kebun sawit, sengon dan semak belukar, dan karet, hangus terbakar. "Di Desa Bukit Raya banyak sawit dan sengon. Juga sebagian sawah. Tidak, tidak ada (warga sengaja bakar lahan untuk perataan lahan lalu dijual). Memang kegiatan masyarakat seperti itu di halamannya," tutup Gafur.
Baca juga:
Tiga Hektare Lahan Perkebunan dan Semak di Sepaku Terbakar
107 Titik Panas Kebakaran Hutan Kepung Riau
1,5 Hektare Hutan Jati di Trenggalek Terbakar
Sepanjang 2019, 2.524 Bencana Terjadi di Indonesia
Upaya Tekan Kebakaran Hutan di Kalimantan Timur Melalui Sistem Deteksi Dini
Taman Nasional Tesso Nilo Terbakar, Kawanan Gajah Sumatera Kabur ke Permukiman Warga