Karir Politik Penuh Warna Wanda Hamidah, Putuskan 'Cabut' dari Golkar Karena Kecewa
Model dan juga aktivis 1998 itu menyebut saat ini tidak ada lagi kepedulian terhadap rakyat.
Politikus Wanda Hamidah memutuskan hengkar dari Partai Golkar. Model dan juga aktivis 1998 itu menyebut saat ini tidak ada lagi kepedulian terhadap rakyat.
Sehingga, partai politik pun tidak peduli dengan rakyat. Wanda bergabung Golkar sejak 2 tahun lalu.
- Reaksi Menohok Wanda Hamidah Jawab 'Siap Masuk Kandang Banteng?', Singgung Kerusakan & Kemarahan Rakyat
- Putuskan Keluar dari Partai Golkar, Ini Sosok Politisi dan Artis Senior Wanda Hamidah
- Wanda Hamidah Unggah Peringatan Darurat Garuda Biru: I'm Out From Golkar
- Pilkada 2024: Ini Jejak Karier Politik Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan
Ia meluapkan kekecewaannya. Menyebut ada rangkaian peristiwa politik yang berlawanan dengan prinsip dan nuraninya.
"Per hari ini sudah dilayangkan dalam bentuk surat ke DPP," kata Wanda, Rabu (21/8) dikutip antara.
Selain itu, Wanda juga mengunggah sederet kekecewaannya melalui akun media sosial Instagram pribadinya.
"Saya keluar dari Golkar. Saya tidak ingin berada di sisi yang salah dalam sejarah. Saya terlalu mencintai negara ini. Indonesia tidak untuk dijual. Panjang umur perlawanan."
Jika menengok ke belakang, perempuan kelahiran 21 September 1977 ini merupakan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014.
Karir politik Wanda Hamidah terbilang cukup berwarna. Tercatat ia dua kali pindah partai. Awalnya Wanda tercatat sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998-2014.
Kemudian, Wanda dipecat dari PAN lantas pindah ke Partai Nasdem pada tahun 2014-2022. Selanjutnya, ia memutuskan pindah ke Partai Golkar di tahun 2022 hingga 2024.
Wanda juga dikenal sebagai aktivis 1998. Ketika itu ia ikut berdemo saat peristiwa Kerusuhan Mei 1998.
Dikutip dari berbagai sumber, Wanda menyebut dirinya sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena menjadi salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam aksi demonstrasi dan ia merupakan saksi mata langsung dari Tragedi Trisakti.
Pada 30 Agustus 2014, Wanda resmi dipecat dari keanggotaan partai tersebut karena mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum Indonesia 2014, yang merupakan lawan dari pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung partai tersebut.
Antara tahun 2000 dan 2002, Wanda menjadi presenter di saluran televisi Metro TV
Pada tahun 2009, Wanda terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dilantik pada tanggal 25 Agustus. Selama menjadi anggota dewan, Wanda bermain dalam film pertamanya, yakni Pengejar Angin pada 2011.
Kemudian, Wanda bergabung dengan Partai Nasdem, di mana ia terpilih sebagai Dewan Pimpinan Wilayah provinsi DKI Jakarta di sana.
Pada Pemilihan umum Indonesia 2019, Wanda mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan mewakili daerah pemilihan Jakarta Timur. Namun, Wanda mengalami kegagalan.