Karyawan KAI Terduga Teroris Pakai Online Shop untuk Jual Senjata, Kamuflase Jualan Mainan
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan marketplace itu menjual senjata yang dikamuflasekan dengan mainan model koleksi.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan marketplace itu menjual senjata yang dikamuflasekan dengan mainan model koleksi.
Karyawan KAI Terduga Teroris Pakai Online Shop untuk Jual Senjata, Kamuflase Jualan Mainan
Densus 88 mengungkapkan karyawan KAI terduga teroris berinisial DE yang ditangkap di Bekasi memiliki marketplace.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan marketplace itu menjual senjata yang dikamuflasekan dengan mainan model koleksi.
- Turun Langsung ke kebun Berseragam Lengkap Kasad Pakai Topi Caping Tanam Jagung Untuk Swasembada Pangan
- Pakai Seragam Lengkap, Mayjen Kunto Arief Asyik Nonton Atraksi Ekstrem Tong Setan Bareng Ibu Persit
- Makin Keren, Pegi Setiawan Saat Borong Baju Baru di Mal Bareng Pengacara Banyak yang Minta Foto
- Dihujat karena Berkeringat saat Goreng Kerupuk, Aksi Penjual Kerupuk Cosplay Pakai Gamis Ini Curi Perhatian
"Yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace di salah satu penjualan online yang dikamuflasekan oleh yang bersangkutan penjualan diecast. Mainan militer yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan. Ada gear, ada baju-baju tactical, perlengkapan tactical. Kemudian ada termasuk senjata ini," kata Aswin kepada wartawan di Div Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
Namun, pihaknya masih mendalami marketplace milik DE yang melakukan penjualan mainan militer sebagai kamuflase karyawan BUMN tersebut. Termasuk hasil dan aktivitas dari jual beli senjata tersebut.
Dalam penggeledahan, lanjut Aswin, petugas menemukan empat senjata api pabrikan dan lima senjata api modifikasi, dari yang mulanya senjata airgun menjadi senjata api penuh.
Selain itu juga, ada pen gun yang hanya berisikan satu peluru dan biasa ditembakan dalam jarak dekat.
"Marketplace itu, yang bersangkutan ini kan karyawan BUMN ya. Jadi dari sisi pendapatan ataupun kehidupan saya kira gaji atau apa itu sudah cukup ya. Kita memang lagi mendalami hasil dari aktivitas marketplace tersebut, apakah itu untuk membeli bahan yang pertama,"
ujarnya.
merdeka.com
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu terduga teroris di sekitar wilayah DKI Jakarta.
Terduga teroris yang telah ditetapkan tersangka itu diduga terlibat aksi propaganda dukungan kepada Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Menurut Ahmad, DE merupakan salah satu pendukung kelompok ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial, dengan memberikan motivasi untuk jihad melalui Facebook. “Pelaku memposting di Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi,” jelas dia.