Kasad Jenderal Dudung Bicara Penggantinya sebagai Pangkostrad
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Dudung Abdurachman sebagai kepala staf angkatan darat (Kasad). Lalu siapa yang menjabat sebagai Pangkostrad?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Dudung Abdurachman sebagai kepala staf angkatan darat (Kasad). Lalu siapa yang menjabat sebagai Pangkostrad?
Dudung menjadi Kasad setelah seniornya, Jenderal Andika Perkasa dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi di hari yang sama.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Di mana Kaum Tsamud tinggal? Kaum Tsamud adalah sebuah kaum yang diutus Nabi Saleh dan mengalami azab dari Allah SWT. Mereka merupakan keturunan dari Kaum Nuh dan hidup di daerah Hijjāz, di Arab Saudi sekarang ini.
-
Kapan ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Dudung belum mau bicara banyak soal suksesi Pangkostrad. Menurut dia, hal tersebut akan terlebih dahulu dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
“Nanti akan kami laporkan kepada Panglima TNI dan nanti akan dilaporkan kepada bapak Presiden,” jelas Dudung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11).
Soal peluang menantu Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Dudung menolak berspekulasi. Dia menegaskan, calon Pangkostrad belum dibicarakan lebih lanjut.
“Belum tahu sampai sekarang,” kata dia.
Sementara untuk prosesi Sertijab sebagai Kasad, Dudung mengatakan, hal itu akan dilakukan pada lusa mendatang. “19 November jam 4 sore di mabesad,” katanya.
Analisa Pengamat
Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis menilai, sangat mungkin menantu Luhut yakni Maruli duduk di posisi Pangkostrad.
"Mungkin saja ya. Saya nggak bisa sebut nama satu persatu (calonnya). Namun, siapapun yang menjadi calon tentu harus memiliki kriteria tertentu terutama dari pengalaman, latar belakang korps dan kapasitas," kata Beni saat dihubungi merdeka.com terpisah.
Beni menilai, peluang Maruli menjadi Pangkostrad cukup berat. Sebab, masih banyak jenderal TNI di atas angkatannya yang lebih mungkin. Namun jika benar Maruli yang terpilih nantinya, menurut dia, hal itu lebih kepada faktor eksternal.
“Namun dilihat dari beberapa senior terutama angkatan 89 hingga 91 masih sedikit yang promosi seperti (Mayjen Maruli). Jadi ini akan sedikit hambatan (untuk Maruli),” jelas dia.
"Karena Maruli kan Angktan 92, kok bisa naik cepat karena ada pengaruh eksternal. Tentu ini bisa merusak sistem promosi di internal TNI dan tidak baik untuk kesolidan organisasi. Itu (analisa) bila dia (Maruli) jadi dipromosikan Pangkostrad," tambahnya.
Menurutnya, masih banyak perwira yang layak untuk menduduki posisi Pangkostrad yang ditinggalkan Letjen Dudung, selain Mayjen Maruli. "Masih ada yang lebih pantas dan kompeten, ya," katanya.
Sosok Maruli Simanjuntak
Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak yang merupakan menantu dari Menko Luhut Binsar Pandjaitan. Saat ini ia masih mengemban amanat sebagai Pangdam IX/Udayana.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana, Mayjen Maruli ialah Komandan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden). Ia menikahi putri sulung Luhut yang bernama Paulina Pandjaitan, dan telah dikaruniai dua buah hati.
Setidaknya tercatat jika, karir pria kelahiran Bandung Jawa Barat, 27 Februari 1970 itu yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992 terbilang moncer.
Mengawali karier sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra pada 2002, selanjutnya Maruli menjadi Pabandya Ops Mako Kopassus (2005), Danyon 21 Grup 2 Kopassus (2008) dilanjutkan menjadi Komandan Sekolah Komando Pusdik Passus (2009).
Kemudian, Tahun 2010, Maruli dipromosikan menjadi Wadan Grup 1 Kopassus (2010), selanjutnya berturut turut menjadi Dan Grup 2 Kopassus (2013), Asops Danjen Kopassus (2014), Dan Grup A Paspampres (2014-2016), Danrem 074/Warastratama (2016-2017), Wadanpaspampres (2017-2018), Kasdam IV/Diponegoro (Oktober 2018).
(mdk/rnd)