Kasad Ungkap Covid-19 Klaster Secapa AD Bermula Saat Dua Perwira Berobat ke RS
Sebelum dua perwira melakukan pemeriksaan, dilakukan swab test dan hasilnya positif. Andika yang mendapatkan laporan langsung mengirimkan seribuan alat rapid tes. Agar lebih yakin kemudian dilakukan swab test dan hasilnya 1.200 terkonfirmasi positif Covid-19.
Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Semua itu terungkap dari ketidaksengajaan saat dua orang prajurit atau perwira siswa yang berobat ke rumah sakit karena keluhan bisul dan tulang belakang.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Andika Perkasa, menceritakan dua pekan lalu, berdasarkan laporan pertama dari komandan Secapa AD kepada dirinya, ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Bagaimana Andhika Perkasa merancang ransum TNI yang baru? “Saya desain dan saya bandingkan dengan negara maju. Itu ada teorinya. Kilo kalori harus terpenuhi tapi gimana caranya itu tidak terlalu berat yang kita banyakin adalah porsi protein,” tandasnya.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka di swab (prosedur sebelum dioperasi) dan (hasilnya) positif," papar Andika.
Andika menyampaikan dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Sabtu (11/7).
"Nah hari itu juga Sabtu yang lalu saya dilaporin, kemudian saya bantu alat rapid test, kita kirim dari Jakarta sejumlah 1.250, karena jumlah siswa Secapa saat itu dan sampai saat ini adalah 1.198 tapi karena pertimbangan ada para pelatih yang hari-hari berinteraksi dengan mereka, maka akhirnya kami kirim 1.400 (alat rapid test)," ia melanjutkan.
Hasil dari rapid test tersebut menghasilkan 187 orang reaktif. Namun, ia ingin hal ini lebih meyakinkan dengan dilakukan tes swab kepada seluruh siswa Secapa bersama seluruh staf yang ada. Hasil tes di laboratorium akhirnya kasus ditemukan sekitar 1.200 yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat ini, ia menyatakan ada 1.280 personel yang positif Covid-19 di Secapa AD. Di antaranya, 991 personel merupakan siswa, dan 289 staf di Secapa beserta anggota keluarga dari staf.
Mayoritas personel yang positif COVID-19 itu tanpa gejala apapun. Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya. Di antara ribuan yang positif tersebut, 16 personel dirawat di Rumah Sakit Dustira.
"Dan 16 yang masih positif tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun juga. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," kata Andika.
Sudah Ada yang Negatif
Setelah temuan itu, Andika mengungkapkan beberapa di antara dari mereka sudah ada yang sembuh atau negatif Covid-19. Sejak hari Selasa kemarin, mereka sudah dilakukan swab kedua, untuk sementara hasilnya ada 14 yang dinyatakan menjadi negatif, sisanya masih menunggu hasil laboratorium.
"Jadi sekarang baik yang siswa maupun yang staf Secapa yang tadinya 1.280 itu sudah berkurang, dari siswa kurang 17 kemudian dari staf atau anggota Secapa itu sudah berkurang 12 alias total 27," terang dia.
"Tapi 296 orang ini sebetulnya karena belum dilapori dari rumah sakit untuk hasil lab PCR. Jadi untuk selanjutnya kita akan tuntaskan swab kedua sampai kita dapat. Kemudian kita berangkat dari situ, yang sudah negatif sekarang sore ini kita sudah pisahkan dari yang positif di tempat yang berbeda tapi masih di Secapa," pungkasnya.
Baca juga:
Kasad Sebut 1.280 Orang di Secapa AD Terpapar Covid-19, 991 Perwira Siswa
Saat Covid-19 'Menyerang' Sekolah Prajurit
Gugus Tugas Covid-19 Periksa Lokasi Aktivitas Perekonomian Sekitar Secapa AD
Doni Monardo Soal Klaster Secapa AD: 17 Dirawat, Sisanya Beraktivitas Biasa
Klaster Secapa TNI AD Sudah Terkendali, Masyarakat Diminta Tak Khawatir
Besok, Kasad Andika Akan Sampaikan Langsung Kasus Covid-19 di Secapa TNI AD