Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Surabaya Terapkan PTM 50 Persen
Jumlah itu, menurut Eri, akan terus merangkak naik jika tidak dilakukan mitigasi secepat mungkin.
Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menerapkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen menyusul kasus positif COVID-19 yang terus mengalami kenaikan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis, mengatakan PTM 50 persen atau meniadakan dua sif PTM 100 persen bisa dilaksanakan mulai Kamis ini atau Jumat (4/2).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Siapa yang terlibat dalam kampanye edukasi "Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak"? Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI sebagai bank yang concern terhadap segala jenis kejahatan perbankan, terus mengedukasi nasabahnya melalui berbagai kanal, baik media konvensional maupun media sosial. "Melalui campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik penipuan," ujarnya.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Siapa yang sedang belajar? Nia tengah mendampingi anak pertamanya, Mikhayla, saat mengerjakan PR.
"Biasanya kan ada dua sif 100 persen, mulai saat ini saya hentikan dulu. Mekanismenya, sehari masuk, sehari tidak, hanya ada satu sif 50 persen," katanya.
Menurut Eri, kebijakan ini diambil menyusul jumlah kasus aktif yang tercatat di dalam data laman lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 2 Februari 2022, pukul 15.00 WIB total ada 587 orang.
Jumlah itu, menurut Eri, akan terus merangkak naik jika tidak dilakukan mitigasi secepat mungkin.
Untuk saat ini, lanjut dia, Surabaya masih berada di angka 16,4 persen jumlah kasus positifnya. Jika menginjak angka 20 persen per 100 ribu penduduk, maka bisa jadi daerah atau kota tersebut meningkat menjadi Level 2. Kota Surabaya berstatus Level 1, artinya masih di bawah 20 persen.
Eri sebelumnya juga meminta Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk memasifkan pelacakan dan testing guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 khususnya jenis varian Omicron di Surabaya.
"Apabila terjadi kenaikan, hal ini terjadi karena telah melakukan 'tracing' secara masif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Semakin banyak tidak apa-apa, nanti diobati. Tapi kalau terlambat dan tidak melakukan 'tracing' tepat dan testing yang cepat, maka ini akan menjadi bom waktu," katanya.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, Eri tidak ingin bila terjadi lonjakan kasus COVID-19, khususnya saat varian Delta masuk ke Kota Surabaya. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh Kota Surabaya sebagai salah satu kota yang aman.
"Tidak ada swab hunter, swab massal, dan tidak ada testing yang masif, akhirnya meledak. Ini yang saya tidak mau, sekarang kami masifkan testing dan tracing, nanti baru setelah itu baru kami treatment," ujarnya.
Baca juga:
Pemkab Bekasi Tunda PTM 100 Persen
Kasus Covid-19 Naik Signifikan, Pemkot Depok Minta Pemerintah Pusat Evaluasi PTMT
Wagub DKI soal Usulan PTM Dihentikan Sementara: Masih Didiskusikan Pemerintah Pusat
Covid-19 Melonjak, Gubernur Banten Hentikan PTM di Tangerang Raya
Belasan Sekolah Ditutup Akibat Covid-19, Gibran Pastikan PTM Jalan Terus
11 Sekolah di Solo Ditutup Sementara Setelah Ditemukan Kasus Covid-19