Kasus Covid-19 Naik Tajam, Pemerintah Belum Berencana Lakukan Pengetatan
Moeldoko menyampaikan bahwa pemerintah menunggu arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan hingga kini pemerintah belum berencana untuk melakukan pengetatan aktivitas masyarakat, meski kasus harian Covid-19 naik. Menurut dia, pemerintah masih memantau situasi Covid-19 di Indonesia.
Moeldoko menyampaikan bahwa pemerintah menunggu arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pasalnya, keduanya merupakan Koordinator PPKM di luar maupun Jawa-Bali.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
"Ya itu (pengetatan) tinggal nanti kita tunggu komando dari Pak Luhut dan Pak Airlangga, juga Menteri Kesehatan akan mereview berbagai perkembangan situasi saat ini," jelas Moeldoko kepada wartawan di Gedung Krida Bakti Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Kamis (14/7).
Oleh sebab itu, dia mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi booster. Hal ini menyusul positivity rate Covid-19 di Indonesia yang berada di angka 5,12 persen atau di atas standar WHO.
"Ya tetap penekanan atas protokol kesehatan dan peningkatan untuk booster atau untuk vaksin berikutnya," ujarnya.
Moeldoko menekankan masyarakat harus tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19. Dia menyebut ketidakdisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat membuat masyarakat kembali kesulitan seperti awal pandemi Covid-19.
"Kita harus punya semangat yang sama bahwa dalam beberapa bulan terakhir kita bisa menikmati hidup dengan tenang karena hasil jerih payah kita sebelumnya karena rakyat Indonesia yang relatif sangat-sangat disiplin dalam menyikapi covid ini," tutur dia.
"Jangan sampai karena ketidakdisiplinan sesaat mengakibatkan penderitaan yang lebih panjang lagi ke depan," sambung Moeldoko.
Kasus Covid-19 Naik 6 Kali Lipat
Sebelumnya, untuk pertama kali kasus harian Covid-19 mencapai 3.000-an pada 12 Juli 2022. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam.
Wiku menyampaikan, kenaikan kasus harian tersebut 6 kali lipat dibandingkan pada bulan lalu yang hanya menembus angka 551 kasus dalam sehari.
"Meskipun terjadi kenaikan kita berhasil mempertahankan di angka 2.000 kasus angka ini meningkat 6 kali lipat jika dibandingkan pada 1 bulan lalu yaitu 12 Juni, di mana kasus harian kita masih sebesar 551 kasus dalam sehari," kata Wiku, dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Rabu 13 Juli 2022.
Lebih lanjut, Wiku mengungkapkan, kenaikan kasus harian Covid-19 mempengaruhi juga pada kenaikan kasus aktif. Yang mana, pada 12 Juli 2022 tercatat 20 ribu kasus aktif.
"Kenaikan kasus positif harian ini tentu mengakibatkan meningkatnya pula kasus aktif. Per kemarin 12 Juli aktif menembus angka 20 ribu kasus di mana angka ini meningkat 4 kali lipat dari bulan lalu yang hanya mencatatkan angka sekitar 4 ribu kasus aktif," ungkapnya.
Tak hanya itu, positivity rate mingguan juga mengalami peningkatan pada pekan kedua di bulan Juli, yang mana tercatat mencapai 5,12 persen. "Angka tersebut sudah melewati standar WHO yakni 5 persen," ucapnya.
Reporter; Lizsa Egeham/Liputan6.com
(mdk/rnd)